Moskow, Purna Warta – Tersangka di balik serangan teroris yang menewaskan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, telah ditahan, kata Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB). FSB mengumumkan bahwa seorang warga negara Uzbekistan berusia 29 tahun, yang direkrut oleh dinas intelijen Ukraina, ditangkap karena meledakkan alat peledak rakitan di Moskow, TASS melaporkan.
Ledakan itu terjadi di dekat sebuah bangunan tempat tinggal di Ryazansky Avenue, menewaskan Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang lahir pada tahun 1970, dan asistennya, Mayor Polikarpov, yang lahir pada tahun 1983. “FSB, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Rusia dan Komite Investigasi Rusia, melakukan tindakan operasional dan investigasi bersama,” kata kantor pers FSB.
Tersangka mengaku direkrut oleh intelijen Ukraina, menurut FSB. “Dia dikirim ke Moskow atas perintah mereka, di mana dia menerima alat peledak rakitan yang kuat dan menaruhnya di skuter listrik di dekat kediaman Kirillov,” kata agensi tersebut.
Untuk memantau lokasi, tersangka menyewa kendaraan berbagi mobil dan memasang kamera video Wi-Fi, yang menayangkan rekaman langsung ke penyelenggara di Dnepr (sebelumnya Dnepropetrovsk). Begitu petugas terlihat meninggalkan gedung melalui umpan video, alat peledak itu diledakkan dari jarak jauh.
“Badan intelijen Ukraina menjanjikan warga negara Uzbekistan $100.000 dan perjalanan ke negara Uni Eropa untuk pembunuhan pejabat pertahanan Rusia,” imbuh FSB. Tersangka telah diserahkan ke Komite Investigasi Rusia, yang mendokumentasikan kasus tersebut dengan berbagai tuduhan, termasuk Tindakan Teroris (Pasal 205), Pembunuhan (Pasal 105), Penyimpanan Bahan Peledak Secara Ilegal (Pasal 222.1), dan Pembuatan Bahan Peledak Secara Ilegal (Pasal 223.1) berdasarkan KUHP Rusia. “Ia berpotensi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kejahatan ini,” kata FSB.
Badan tersebut menekankan bahwa personel intelijen Ukraina yang terlibat dalam mengorganisasi serangan itu “juga akan ditemukan dan dihukum.”