HomeInternasionalEropaSwedia Tuduh Iran dan Rusia Lakukan Disinformasi tentang Pembakaran Al-Qur’an

Swedia Tuduh Iran dan Rusia Lakukan Disinformasi tentang Pembakaran Al-Qur’an

Stockholm, Purna Warta – Pemerintah Swedia menuduh Iran dan Rusia diduga memimpin penyebaran informasi yang salah tentang pembakaran Al-Quran di Swedia, dan mengulangi klaim mereka yang tidak berdasar.

Menteri Pertahanan Sipil Swedia Carl-Oskar Bohlin pada hari Selasa (29/8) mengatakan ada hubungan yang jelas antara aktor-aktor di Iran dan Rusia dan informasi yang salah yang menyebar tentang pembakaran Al-Quran di Swedia.

Ini adalah kedua kalinya pejabat Stockholm melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Iran. Pada bulan Juli, pihak berwenang Swedia mengatakan bahwa Iran dan Rusia mencoba menggunakan insiden pembakaran Quoran dalam propaganda mereka.

Kementerian Pertahanan Swedia mengatakan bahwa “aktor-aktor tertentu di luar Swedia menyebarkan dan melanggengkan klaim palsu bahwa Negara Swedia berada di balik penodaan salinan kitab suci.”

Pada tanggal 26 Juli 2023, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson membagikan postingan di Instagram, mengklaim negaranya telah menjadi target kampanye disinformasi terkoordinasi Rusia.

Saat berbicara kepada 148.000 pengikutnya, Kristersson memperingatkan, “Swedia saat ini terkena kampanye pengaruh yang didukung oleh negara dan aktor-aktor seperti negara, yang tujuannya adalah untuk merugikan Swedia dan kepentingan Swedia.”

Menteri Pertahanan Sipil Swedia, Carl-Oskar Bohlin, menguraikan lebih lanjut sifat ancaman ini dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Twitter, dengan mengklaim, “Aktor-aktor yang didukung Rusia memperkuat pernyataan yang tidak benar seperti bahwa negara Swedia berada di balik penodaan kitab suci.”

Bohlin mengatakan bahwa kepentingan Swedia masih menjadi target kampanye pengaruh informasi asing, antara lain Rusia dan Iran.

Meskipun pemerintah Swedia belum menguraikan kemungkinan tanggapan terhadap aktivitas Rusia di bidang ini, Kristersson meyakinkan para pengikutnya, “Pemerintah kini bekerja keras untuk menghilangkan citra salah yang tersebar di Swedia, di sini dan di negara-negara lain.”

Pernyataan Kristersson muncul setelah berminggu-minggu ketegangan meningkat yang dipicu oleh pembakaran salinan Al-Quran di depan umum di Stockholm. Aksi tersebut dilakukan di depan masjid oleh Salwan Momika yang kemudian melakukan aksi serupa di luar Kedutaan Besar Irak di kota tersebut.

Tindakannya yang tercela memicu reaksi keras di seluruh dunia, terutama di negara-negara Islam. Beberapa tindakan penodaan kitab suci dalam beberapa bulan terakhir memicu kemarahan dunia Muslim, termasuk Iran, yang sebagai protes memanggil duta besar Swedia untuk Teheran.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here