Swedia Intensifkan Pembatasan Terhadap Warga Negara Iran yang Dipenjara

Swedia Intensifkan Pembatasan Terhadap Warga Negara Iran yang Dipenjara

Stockholm, Purna Warta – Berdasarkan sebuah laporan, Swedia telah mengintensifkan pembatasan terhadap warga negara Iran yang dipenjara.

Nouri memberi tahu istrinya dalam percakapan telepon singkat yang diizinkan pada hari Senin setelah sebulan ditahan tanpa komunikasi bahwa dia masih ditahan di sel isolasi, tidak memiliki akses ke petugas medis atau pengacaranya, dan bahkan naskah terjemahan putusannya ditolak.

Mantan pejabat itu memberi tahu istrinya bahwa catatan dan bukunya telah diambil dari selnya dan dia sekarang bahkan tidak diberi hak untuk membaca.

Baca Juga : Washington Setujui $2,7 Miliar Bantuan Militer, Blinken Lakukan Perjalanan ke Kiev

Dia juga menekankan bahwa komunikasi dan aksesnya ke pengacara telah benar-benar terputus dan dia tidak punya kesempatan untuk bertemu atau menghubungi pengacaranya.

Nouri ditangkap setibanya di Bandara Stockholm pada November 2019. Pada bulan Juli, mantan pegawai kehakiman itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan di Swedia. Iran telah menolak hukuman pengadilan Swedia sebagai ilegal dan menyerukan pembebasan Nouri.

Tuduhan terhadap Nouri berasal dari tuduhan yang ditujukan kepadanya oleh anggota kelompok teroris Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO). Nouri dengan keras menolak tuduhan itu.

Tehran mengecam keras putusan pengadilan Swedia atas hukuman penjara seumur hidup terhadap Nouri, dengan mengatakan pengadilan pada dasarnya tidak memenuhi syarat untuk menangani kasus tersebut.

Baca Juga : Menlu Iran: Iran Berdiri Teguh Dalam Negosiasi Dengan Kekuatan

Pernyataan pengadilan pada dasarnya “ditolak, menyimpang dan tidak dapat diterima”, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani menyatakan pada pertengahan Juli, dan menambahkan bahwa “pengadilan tidak memiliki legitimasi hukum untuk menangani kasus ini”.

Juru bicara itu pun mencatat bahwa “Iran meminta pertanggungjawaban Swedia atas kerusakan yang disebabkan hubungan bilateral antara kedua negara dengan pernyataan dan keputusan ini”.

Dia berpendapat bahwa alih-alih menanggapi opini publik Iran tentang mengizinkan aktivitas bebas kelompok teroris, sistem peradilan Swedia mendukung dan mempromosikan terorisme dalam praktiknya.

Kana’ani menyesalkan bahwa Swedia telah menempatkan sistem peradilannya untuk tujuan kriminal kelompok teroris MKO.

Baca Juga : Peningkatan Kasus Bunuh Diri Senjata Api di AS: Tujuh Ribu Orang Bunuh Diri Setiap Tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *