London, Purna Warta – Sebuah studi oleh konsultan migrasi investasi Henley & Partners lebih dari 1.000 jutawan meninggalkan Inggris pada tahun 2022, beberapa media melaporkan pada hari Jumat (20/1), yang secara otomatis membuat inggris kehilangan status sebagai surga untuk orang super kaya.
RT melaporkan, menurut temuan, 1.400 orang dengan kekayaan lebih dari $1 juta pindah dari negara itu tahun lalu. Data ini terjadi di atas 2.200 orang yang tercatat pada 2019, 2.800 pada 2018, dan 4.200 pada 2017. Keberangkatan terbaru dikatakan melanjutkan tren yang dimulai tak lama setelah pemungutan suara Brexit pada tahun 2016, ketika Inggris memutuskan hubungan dengan UE.
Baca Juga : Jenderal Salami: Api Terorisme Akan Melanda Eropa Jika Bukan Karena IRGC
Sebanyak sekitar 12.000 jutawan telah pindah dari Inggris sejak saat itu, perkiraan Henley & Partners. Sebelum pemungutan suara Brexit, Inggris mencatat arus masuk individu-individu berpenghasilan tinggi.
“Sekarang setelah Brexit telah mengakar dan konsekuensi jangka panjang yang sangat nyata dirasakan, kami telah melihat peningkatan pergerakan dari warga Inggris yang kaya yang ingin mencabut kembali status UE mereka dengan memperoleh tempat tinggal atau kewarganegaraan UE melalui investasi,” kata Stuart Wakeling, kepala dari kantor Henley & Partners di London, kepada The Times.
Banyak jutawan juga melihat ke Timur Tengah dan Asia sebagai tujuan relokasi yang berpotensi menjanjikan, menurut konsultan tersebut. Uni Emirat Arab, misalnya, diperkirakan telah melihat arus masuk jutawan terbesar tahun lalu.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Pusat Reformasi Eropa menunjukkan bahwa Brexit telah merugikan ekonomi Inggris sekitar £33 miliar ($40 miliar).
Baca Juga : Pakar: Perempuan Di Barat Diperlakukan Sebagai Komoditas Tanpa Kebebasan Nyata
Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris baru-baru ini menghitung bahwa konsekuensi referendum 2016 untuk meninggalkan UE akan mengurangi PDB Inggris sebesar 4% selama periode 15 tahun dari 2016 hingga 2031, atau sekitar £100 miliar.