Madrid, Purna Warta – Perdana Menteri Pedro Sanchez dari Spanyol akan bertemu dengan beberapa rekannya di Uni Eropa pada minggu depan dalam upaya untuk menggalang dukungan bagi pengakuan negara Palestina.
Juru bicara pemerintah Pilar Alegria mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa agenda Sanchez mencakup pertemuan dengan perdana menteri Norwegia, Irlandia, Portugal, Slovenia dan Belgia.
Baca Juga : Jerman: Perekonomian Dunia Terancam Bahaya Resesi Global
Pertemuan tersebut juga akan fokus pada posisi UE mengenai kampanye brutal Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
“Kami ingin menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza dan membantu memulai proses perdamaian politik yang mengarah pada realisasi solusi dua negara sedini mungkin,” kata Alegria.
PM Spanyol itu yakin akan segera ada “massa kritis” di dalam UE yang mendorong beberapa anggotanya untuk mengambil posisi yang sama sehubungan dengan negara Palestina.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan Canberra akan mempertimbangkan pengakuan negara Palestina.
Perkembangan ini menandai perubahan kebijakan seiring dengan upaya komunitas internasional untuk mengakhiri penindasan Israel terhadap Palestina.
Setidaknya 140 negara telah mengakui negara Palestina. Mereka termasuk anggota Kelompok Arab yang beranggotakan 22 negara di PBB, Organisasi Kerja Sama Islam yang beranggotakan 57 negara, dan Gerakan Nonblok yang beranggotakan 120 negara.
Pertemuan bulanan Dewan Keamanan PBB pada 18 April akan mempertimbangkan isu keanggotaan penuh Palestina.
Amerika Serikat telah berjanji untuk memblokir upaya baru Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.
Baca Juga : Organisasi Berita AS Mendesak Biden dan Trump Berkomitmen pada Debat
Setelah tawaran awal untuk menjadi anggota penuh PBB ditolak pada tahun 2011, Palestina mengajukan diri ke Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang, dan tidak ada hak veto. Mereka berhasil memperoleh lebih dari dua pertiga mayoritas dalam menaikkan status mereka dari negara pengamat PBB menjadi negara pengamat non-anggota pada bulan November 2012.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama mengesampingkan gagasan negara Palestina.