Madrid, Purna Warta – Pada hari Jumat (29/7), Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan 4.298 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di negara itu, pihaknya menambahkan, dari 3.750 pasien yang mendapat informasi, 120 dirawat di rumah sakit dan terdapat satu kematian.
Pada tanggal 22 Juli, hanya 5 kematian yang dilaporkan di seluruh dunia, semuanya di Afrika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga : Kongres AS Paksa Uni Eropa Untuk Masukkan Hizbullah ke Dalam Daftar Teroris
Sementara itu, Brazil juga melaporkan pada hari Jumat kematian pertama yang disebabkan oleh cacar monyet atau yang lebih dikenal dengan monkeypox. Korbannya adalah seorang pria berusia 41 tahun yang juga menderita limfoma dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
“Komorbiditas memperburuk kondisinya,” kata kementerian itu.
Kementerian Kesehatan Brasil telah mencatat hampir seribu kasus cacar monyet, sebagian besar di negara bagian Sao Paulo dan Rio de Janeiro, yang terletak di tenggara negara itu.
Pekan lalu, WHO menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Amerika Serikat dan Kanada juga menyaksikan sejumlah besar kasus. Menurut statistik, kedua negara ini telah mengidentifikasi total 5.000 kasus cacar monyet.
Menyusul peningkatan jumlah orang yang terinfeksi virus, walikota San Francisco mengumumkan keadaan darurat.
Gubernur New York menyatakan keadaan darurat cacar monyet di negara bagian ini.
Baca Juga : Paus Akui Perlakuan Terhadap Penduduk Asli Kanada Adalah Genosida
Gejala awal penyakit ini meliputi demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan lesi kulit yang mirip dengan yang disebabkan oleh cacar air.
Monkeypox telah mempengaruhi lebih dari 16.800 orang di 74 negara, menurut penghitungan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang diterbitkan pada 22 Juli.