Serangan Siber di Situs Ukraina Timbulkan Ketakutan atas Invasi Rusia

Serangan Siber di Situs Ukraina Timbulkan Ketakutan atas Invasi Rusia

Kiev, Purna Warta Ukraina dilaporkan telah menyalahkan Rusia atas serangan siber di situs Kementerian Pertahanan, angkatan bersenjata dan dua bank milik negara setelah Rusia mengumumkan untuk menarik sebagian tentaranya.

Meski Rusia telah melakukan penarikan sebagian tentaranya di Perbatasan, banyak pihak menyambut keputusan tersebut dengan skeptisisme.

Baca Juga : Momen Sesuai, Demonstran Afghanistan Kutuk Penyitaan Aset oleh AS

Situs web Kementerian Pertahanan Ukraina dan angkatan bersenjata, serta dua bank negara yang terkena serangan siber yang kemungkinan berasal dari Rusia, kata Kiev.

Pada hari Selasa (15/2), Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan bukti rekaman yang menunjukkan bahwa mereka telah mengembalikan beberapa pasukan ke pangkalan utama setelah latihan.

Beberapa jam setelah pengumuman Moskow, Ukraina mengatakan jaringan online Kementerian Pertahanan dan dua bank kewalahan dalam apa yang disebut penolakan layanan terdistribusi atau serangan DDOS. Serangan ini terjadi ketika peretas membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya.

Meskipun Kiev tidak menyebutkan siapa yang berada di balik insiden itu, sebuah pernyataan menunjukkan bahwa pihaknya menuding Rusia.

Baca Juga : OKI Ungkapkan Keprihatinan atas Larangan Hijab di India

“Tidak menutup kemungkinan bahwa penyerang menggunakan taktik trik kecil yang kotor karena rencana agresifnya tidak berhasil dalam skala besar,” kata Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, yang merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan.

Serangan Fisik Sudah Dekat

Pengguna Privatbank bank Ukraina melaporkan masalah dengan pembayaran dan aplikasi perbankan, sementara Oshadbank mengatakan sistemnya melambat.

Layanan Keamanan Federal Rusia tidak segera menjawab permintaan komentar dari kantor berita Reuters.

Seorang diplomat Eropa mengatakan peretasan itu mengkhawatirkan karena serangan militer penuh di Ukraina kemungkinan akan didahului oleh serangan siber.

Baca Juga : Pakistan Beri Jalan untuk India kirim Gandum ke Afghanistan

“Itu bisa berarti serangan fisik akan segera terjadi, atau bisa juga berarti Rusia akan terus mengacaukan Ukraina,” kata diplomat itu, tanpa menyebut nama.

Meskipun serangan semacam itu sulit untuk diatribusikan, diplomat itu mengatakan tidak ada keraguan bahwa Rusia berada di belakang mereka.

Situasi Tegang

Ketegangan antara Rusia, Ukraina, dan Barat meningkat selama akhir pekan setelah media Barat dan pejabat AS melaporkan bahwa Moskow akan melancarkan serangan ke Ukraina pada Rabu.

Para pemimpin Barat menganggap penambahan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina sebagai ancaman terburuk bagi keamanan benua itu sejak Perang Dingin dan telah menyiapkan paket sanksi ekonomi yang melumpuhkan dalam menanggapi setiap serangan terhadap tetangganya.

Baca Juga : NATO : Penarikan Tentara Rusia Tidak Menunjukkan Tanda De-Eskalasi

Pemimpin Rusia dan para pejabat utamanya secara konsisten berpendapat bahwa krisis saat ini adalah akibat dari Amerika Serikat dan Eropa Barat yang kerap mengabaikan masalah keamanan Moskow yang sudah seharusnya dihormati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *