Moskow, Purna Warta – Serangan drone Ukraina pada hari Senin melukai seorang wanita dan menyebabkan kerusakan pada bangunan tempat tinggal di dua kota besar di wilayah Saratov Rusia, menurut gubernur daerah tersebut.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Protein yang Mampu Menghentikan Kerusakan DNA
Sebuah kompleks perumahan di kota Saratov rusak akibat puing-puing yang jatuh dari serangan drone Ukraina yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Rusia, gubernur daerah Roman Basurgin melaporkan melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Sebuah video yang diunggah di Telegram menggambarkan apa yang digambarkan sebagai bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi di Saratov, memperlihatkan sisi yang rusak dan beberapa jendela pecah di tiga lantai. Video lain yang beredar di platform media sosial X memperlihatkan sebuah drone menabrak sebuah bangunan.
“Seorang wanita dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius,” kata Basurgin. “Dokter berjuang untuk hidupnya.” Ia menambahkan bahwa layanan darurat dikerahkan ke lokasi yang terkena dampak di Saratov dan Engels, kota-kota utama di wilayah tersebut, yang terletak beberapa ratus kilometer di tenggara ibu kota.
Engels adalah rumah bagi pangkalan militer pembom strategis yang telah menjadi sasaran beberapa kali oleh Ukraina sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Kedua belah pihak menyangkal secara sengaja menargetkan warga sipil saat perang berlanjut memasuki tahun kedua.
Insiden ini terjadi ketika militer Ukraina dan otoritas lokal melaporkan pada hari Minggu bahwa Rusia telah melancarkan serangan di Ukraina utara, timur, dan selatan, yang mengakibatkan sedikitnya empat kematian dan 37 cedera.
Baca juga: AS Berikan Jet Tempur F-16 yang Lebih Baik kepada Ukraina daripada Anggota NATO Lainnya
Serangan semalam menargetkan wilayah garis depan Ukraina di Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Donetsk, menurut angkatan udara Ukraina di Telegram. Rusia telah mengintensifkan serangan di wilayah perbatasan Ukraina, sementara Kiev mengklaim bahwa serangan baru-baru ini ke wilayah Kursk Rusia dimaksudkan untuk mengganggu kemampuan Moskow untuk melakukan serangan semacam itu.