Kiev, Purna Warta – Ukraina menolak saran dari Robert Fico perdana menteri baru Slovakia bahwa Kiev perlu untuk memberikan tanahnya kepada Rusia demi menghentikan perang.
“Tidak bisa ada kompromi mengenai wilayah negara, tidak untuk Ukraina, tidak untuk Slovakia dan tidak juga untuk negara lain” Nikolenko jubir kementerian luar negeri di menulis di Facebook.
Baca Juga : Penyakit X: Pandemi Masa Depan yang 20 Kali Lebih Mematikan dari COVID
“Jujur saja, jika Ukraina tidak aman maka tidak akan lagi ada keamanan bagi Slovakia ataupun negara Eropa secara umum”
Dalam sebuah wawancara dengan radio Slovak di akhir pekan, Fico menawarkan tantangan langsung untuk gagasan tersebut dan partner-partnernya di Uni Eropa.
Berbicara mengeni beberapa hari menjelang kunjungan yang dijadwalkan ke Ukraina, Fico mengatkan kepada media bahwa Kiev dan Moskow perlu membuat kompromi yang menyakitkan untuk mengakhiri perang. Untuk Ukraina, itu berarti menerima setidaknya keuntungan didapat Rusia.
“apa yang mereka harapkan? Rusia membiarkan Donbas dan Luhansk? Atau mereka akan meninggalkan Crime? Tidak, itu tidak realistis semua orang tahu” Fico melanjutkan.
Donbas dan Luhansk adalah wilayah di timur Ukraina di daerah yang dulu dibawah kendali Rusia pada 2014 dan dari situlah Rusia memperluas wilayahnya sejak melakukan ekspansi besar-besaran pada tahun 2022. Crimea juga direbut dan di aneksasi pada 2014.
Fico yang dipandang luas sebagai tokoh pro Kremlin memenangkan pemilihan pada Oktober menjalankan janji bahwa ia akan memutus dukungan militer untuk Ukraina – yang sebagimana ia sampaikan kepada radio pewawancara berada dibawah kendali penuh Amerika sejak 2014 ketika warga Ukraina menurunkan presiden pro moskow mereka Viktor Yanukovich.
Baca Juga : Sri Lanka Tangkap Puluhan Ribu Terkait Narkoba, PBB Layangkan Kritik
Di Uni Eropa, ia sejalan dengan Victor Orban dari Hungaria dan terlihat sangat terbuka terkait niatnya untuk menahan Ukraina dari bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Pesan blak-blakan ia ulangi ketika bertemu dengan rekannya di Ukraina Denys Shmyhal pada Rabu (17/01) di kota perbatasan Uzhhorod, ia berkata.
“Aku akan mengatakan kepadanya bahwa aku sepenuhnya menolak keanggotaan Ukraina di NATO dan aku akan memvetokannya, karena hal itu tidak membawa sesuatu selain perang dunia ketiga”
Berbeda dengan pendahulunya yang melihat Ukraina mendapatkan sistem pertahanan udara dan jet temur dari Slovakia sekaligus bantuan militer lainnnya, Fico berjanji akan mengatakan kepada tuan rumah Ukraina bahwa “ia tak akan lagi mendapatkan senjata dari pasukan Slovak ataupun dari persediaan negara Slovak”
Justru ia akan membawa tawaran bantuan manusiawi.
Perdana menteri Polandia Donald Tusk membawa pesan yang sangat berbeda pada Ukraina hari Senin (22/01) yang bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kiev.
Kedua pemimpin mendiskusikan kemungkinan produksi senjata gabungan, sebagaimana Zelensky menyinggung dalam pernyataan dari kantornya sebagai “bentuk baru kerjasama kita – mengincar pembelian senjata dengan skala yang lebih besar untuk keperluan Ukraina” meskipun tidak ada detail lebih yang diberikan.
Tusk memberitahu tuan rumah bahwa Polandia akan berusaha membantu Ukraina masuk ke Uni Eropa “supaya keanggotaan Ukraina di Uni Eropa akan menjadi fakta sesegera mungkin”
Baca Juga : PM Modi Resmikan Kuil Kontroversial Ayodhya
Keduanya menunjukkn keyakinan bahwa mereka akan mampu mendapatkan solusi atas perselisihan terkait ekspor biji-bijian dan izin masuk ke perbatasan Uni Eropa bagi para pengemudi truk Ukraina, yang berakibat adanya blokade selama beberapa minggu di perbatasan antara dua negara.