New York, Purna Warta – Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pada hari Selasa (28/11), rakyat Palestina sedang mengalami “salah satu babak paling kelam” dalam sejarah mereka.
Baca Juga : Satelit Korea Utara Mengambil Gambar Gedung Putih dan Pentagon
Dalam sebuah pernyataan menjelang Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina pada hari Rabu (29/11), Guterres mengulangi seruannya untuk gencatan senjata jangka panjang dan pembebasan semua tawanan yang ditahan oleh Hamas, Al-Jazeera melaporkan.
Meski mengutuk serangan 7 Oktober, Sekjen PBB mengatakan hal itu “tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina”. Ia juga menyerukan “akses tak terbatas terhadap bantuan yang menyelamatkan nyawa, pembebasan semua sandera, perlindungan warga sipil dan diakhirinya pelanggaran hukum kemanusiaan internasional”.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel. Mereka juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah pesisir tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Baca Juga : Lebih dari Separuh Tahanan Palestina yang Dibebaskan Tidak Pernah Didakwa
Sejak dimulainya agresi, lebih dari 15.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 6.100 anak-anak dan 4.000 wanita, dan lebih dari 36.000 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari pihak berwenang Palestina.