Rusia Pertimbangkan Untuk Tinggalkan Moratorium Rudal di Tengah Ancaman AS

Rusia Pertimbangkan Untuk Tinggalkan Moratorium Rudal di Tengah Ancaman AS

Moskow, Purna Warta Kepala non-proliferasi nuklir Kementerian Luar Negeri Rusia, Vladimir Yermakov, mengatakan kepada kantor berita TASS pada hari Selasa (25/4) bahwa program militer Amerika Serikat yang tidak stabil dan sekutunya telah membuat moratorium Moskow semakin rapuh.

“Secara khusus, apakah Rusia akan siap untuk melanjutkan moratorium sepihak pada penyebaran rudal jarak menengah atau jarak pendek di masing-masing wilayah akan bergantung pada parameter spesifik jangkauan mereka,” katanya.

“Tetapi bahkan sekarang, kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa program militer Amerika Serikat yang tidak stabil dan sekutunya telah membuat moratorium kami semakin rapuh – baik yang berkaitan dengan kawasan Asia-Pasifik, maupun Eropa,” tambah Yermakov.

AS menangguhkan komitmennya di bawah Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) pada Februari 2019, dan menuduh Rusia sengaja melanggar perjanjian tersebut. Rusia melakukan hal yang sama sebagai tanggapan.

Akhir tahun itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim proposal kepada beberapa negara, termasuk negara-negara anggota NATO, untuk memberlakukan moratorium penyebaran rudal jarak menengah dan pendek di Eropa dan wilayah lain. Namun, AS menolak inisiatif tersebut.

Dalam perkembangan terkait pada hari Rabu (26/4) , Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS melakukan uji peluncuran sistem rudal balistik antarbenua Minuteman III yang tidak bersenjata.

Komandan Angkatan Laut Chris Cruise mengatakan uji Sistem Kontrol Peluncuran Lintas Udara telah memvalidasi kemampuan militer untuk menyerang target di mana saja dan kapan saja jika dianggap perlu oleh presiden.

kantor berita Rusia mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut pada hari Senin (24/4) bahwa Moskow juga telah mulai menggunakan tank tempur barunya untuk menembak posisi Ukraina. Kantor berita Tass juga mengutip sumber lain yang mengetahui bahwa risiko konfrontasi militer langsung antara dua kekuatan nuklir, Rusia dan AS, terus meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *