Moskow, Purna Warta – Mantan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev berkata di situs berita Argumenty I Fakty, sebuah surat kabar mingguan yang berbasis di Moskow, Senin (27/6) “Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Krimea adalah deklarasi perang terhadap negara kami.”
“Dan jika ini dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara yaitu sebuah Perang Dunia Ketiga. Ini merupakan bencana besar,” tambahnya.
Baca Juga : Iran Produksi Kapal Induk Helikopter Baru Bernama Syahid Soleimani
Medvedev juga mengatakan bahwa jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, Rusia akan memperkuat perbatasannya dan akan siap untuk langkah pembalasan, dan hal itu dapat mencakup prospek memasang rudal hipersonik Iskander di ambang pintu mereka.”
Pekan lalu, kepala pasukan pro-Rusia di Semenanjung Krimea mengatakan pasukan Kiev telah menargetkan platform pengeboran minyak di Laut Hitam di tengah operasi khusus selama berbulan-bulan Rusia di bekas republik Soviet.
Kepala pasukan pro-Rusia di Semenanjung Krimea menuduh pasukan pemerintah Ukraina menyerang platform pengeboran minyak di Laut Hitam.
Baca Juga : Paris Menginginkan Minyak Iran Masuk Kembali Ke Pasar Internasional
Sergei Askyonov mengatakan dalam sebuah posting di akun Telegramnya bahwa pasukan Ukraina telah meluncurkan serangan rudal ke platform pengeboran perusahaan energi Chernomorneftegaz di Laut Hitam dan di lepas pantai Krimea.
Serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Krimea, yang bergabung kembali dengan Rusia dalam referendum 2014 adalah serangan pertama yang dilaporkan sejak dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina timur pada akhir Februari.
Sejak Krimea bergabung kembali dengan Rusia, Ukraina, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menolak untuk mengakui semenanjung Laut Hitam sebagai bagian dari wilayah Rusia, dan memberlakukan sanksi terhadap Moskow.
Baca Juga : Beijing Peringatkan NATO Telah Tuduh Negaranya Sebagai Ancaman