Moskow, Purna Warta – Rusia sekali lagi memperingatkan Barat agar tidak mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina, dan mengatakan langkah seperti itu akan menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan langsung NATO dalam perang.
Pernyataan Senin pagi (22/5) oleh Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov dipublikasikan di saluran Telegram kedutaan Rusia.
Baca Juga : Rusia: AS Bertanggung Jawab Atas Kehancuran Bakhmut
“Tidak ada infrastruktur untuk pengoperasian F-16 di Ukraina dan jumlah pilot serta personel pemeliharaan yang dibutuhkan juga tidak ada,” katanya, dan menambahkan, “Apa yang akan terjadi jika pesawat tempur Amerika Serikat lepas landas dari lapangan udara NATO, dikendalikan? oleh sukarelawan asing?”
Duta Besar Moskow juga memperingatkan pendukung Barat Kiev bahwa setiap serangan pasukan Ukraina di Semenanjung Krimea, yang bergabung dengan Rusia melalui referendum pada 2014, akan dianggap sebagai serangan di tanah Rusia.
“Penting bagi Amerika Serikat untuk menyadari sepenuhnya tanggapan Rusia terhadap serangan semacam itu,” kata Antonov.
Pernyataannya muncul setelah hari Jumat, Amerika Serikat memberikan lampu hijau kepada sekutu yang bersedia memasok jet tempur F-16 ke Ukraina.
Presiden Joe Biden juga mengatakan kepada para pemimpin G7 di kota Hiroshima Jepang bahwa Washington akan mendukung upaya bersama untuk melatih pilot Ukraina dan kemudian melengkapi angkatan udara negara itu dengan F-16 dan jet tempur generasi keempat lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, meyakinkan Biden bahwa pesawat tersebut tidak akan digunakan untuk masuk ke wilayah Rusia.
Baca Juga : Raisi: Iran dan Indonesia Sepakat Berdagang Dalam Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar
Pada hari Sabtu, Moskow memperingatkan negara-negara yang berencana untuk memasok F-16 ke Ukraina tentang “risiko besar” dari keputusan mereka.
“Kami melihat negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi. Ini melibatkan risiko kolosal untuk diri mereka sendiri,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko kepada kantor berita TASS, untuk menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan adanya pasokan jet buatan Amerika Serikat ke Ukraina.