Moskow, Purna Warta – Rusia mengecam serangan teroris di Suriah sebagai pelanggaran kedaulatan negara Arab tersebut.
Pada hari Jumat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan serangan teroris tersebut sebagai “serangan terhadap kedaulatan Suriah.”
Ia berharap Damaskus segera memulihkan situasi. “Kami ingin agar otoritas Suriah memulihkan ketertiban di sana secepat mungkin,” RT mengutip ucapannya.
Pada hari Rabu, militan Takfiri yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham melancarkan serangan besar-besaran di provinsi Aleppo dan Idlib di barat laut negara itu, merebut beberapa wilayah.
Pada hari Jumat, jaringan televisi berbahasa Arab Al-Mayadeen melaporkan tentara Suriah menghentikan kemajuan teroris di Idlib tenggara dan melancarkan serangan balik untuk merebut kembali wilayah.
Menurut al-Mayadeen, pertempuran sengit sedang berlangsung di Aleppo barat.
Empat serangan besar-besaran yang diluncurkan dari kota Anadan, utara Aleppo, juga digagalkan pada hari Kamis.
Pesawat tempur Rusia dan Suriah mengebom wilayah yang dikuasai militan di barat laut Suriah dekat perbatasan dengan Turki pada hari Kamis untuk memukul mundur serangan militan.
Suriah telah dilanda militansi yang didukung asing sejak 2011, dan Damaskus menyalahkan negara-negara Barat dan sekutu regional mereka karena membantu kelompok-kelompok teroris.
Rusia, bersama Iran, telah membantu pasukan Suriah dalam pertempuran di seluruh negara yang dilanda konflik tersebut, terutama dengan memberikan dukungan udara untuk operasi darat melawan teroris yang didukung asing.