Moskow, Purna Warta – Rusia telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pemungutan suara pada hari Senin (16/10) mengenai rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan Israel, dan menyalahkan Amerika Serikat atas situasi yang terjadi di Timur Tengah.
Baca Juga : Erdogan: Serangan Apapun pada Pemukiman Sipil Tidak Bisa Dibenarkan
Pada hari Sabtu (14/10), Dmitry Polyanskiy, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, mengatakan tidak ada perubahan yang dilakukan pada naskah tersebut sejak naskah tersebut diberikan kepada dewan pada hari Jumat dan dia memperkirakan pemungutan suara akan dijadwalkan pada pukul 15.00 waktu setempat. EDT (1900 GMT) pada hari Senin.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyampaikan rancangan resolusi yang juga menuntut pembebasan semua sandera, dan “mengutuk keras semua kekerasan dan permusuhan yang ditujukan terhadap warga sipil dan semua tindakan terorisme.”
Rancangan resolusi tersebut, yang diberikan kepada dewan beranggotakan 15 orang selama pertemuan tertutup mengenai situasi di Gaza, juga menyerukan akses bantuan kemanusiaan dan evakuasi yang aman bagi warga sipil yang membutuhkan.
Baca Juga : Putin Kecam Blokade Gaza; Menyamakannya dengan Pengepungan Nazi di Leningrad
“Kami yakin bahwa Dewan Keamanan harus bertindak untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memulai kembali perundingan perdamaian dengan maksud untuk mendirikan negara Palestina seperti yang telah dilakukan sejak lama,” kata Nebenzia pada hari Jumat.
Dia juga menyalahkan Amerika Serikat karena “bertanggung jawab atas perang yang akan terjadi di Timur Tengah,” dan mengkritik Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen karena “menutup mata terhadap serangan angkatan udara Israel terhadap infrastruktur sipil di Jalur Gaza.”
Menurut Nebenzia, terdapat tanggapan positif terhadap rancangan resolusi tersebut di antara beberapa negara anggota.
Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengatakan bahwa “ada konsensus yang muncul mengenai masalah kemanusiaan,” dan menambahkan “Kami terbuka terhadap semua upaya yang akan membantu gencatan senjata, membantu meredakan ketegangan.”
Baca Juga : Kondisi Mengerikan Warga Sipil Gaza: Tinggal atau Mengungsi Sama Saja
Resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Inggris, Prancis, Tiongkok, atau Rusia. Amerika Serikat secara tradisional melindungi sekutunya, Israel, dari tindakan apa pun di Dewan Keamanan.