Moskow, Purna Warta – “Federasi Rusia tidak punya pilihan selain mengajukan keluhan kepada Ketua Dewan Keamanan PBB untuk meluncurkan penyelidikan internasional” ke dalam “kegiatan militer-biologis Amerika Serikat di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (27/10).
Tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi khusus di timur dan selatan Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan membebaskan wilayah pro-Rusia, Moskow menuduh AS mendanai laboratorium yang meneliti pengembangan senjata biologis yang bertujuan untuk “membangun mekanisme penyebaran diam-diam senjata pathogen mematikan.”
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa pasukan Rusia yang beroperasi di Ukraina telah menemukan bukti dan materi yang mengarah pada pengejaran perang biologis militer AS.
“Selama operasi khusus di Ukraina bukti dan materi yang menjelaskan sifat sebenarnya dari kegiatan militer-biologis AS di wilayah Ukraina telah diperoleh,” katanya.
Pada bulan Maret, Presiden AS Joe Biden mengklaim Amerika Serikat tidak memiliki senjata kimia dan biologi di Eropa.
“Sama sekali tidak benar. Saya jamin,” kata Biden pada pertemuan para pemimpin bisnis AS di Washington.
Sementara itu, seorang pejabat perlucutan senjata PBB mengklaim bahwa PBB tidak mengetahui adanya program biologis di Ukraina, juga tidak memiliki mandat atau kapasitas teknis untuk menyelidiki klaim tersebut.
“Kami menyadari bahwa Federasi Rusia telah mengajukan keluhan resmi mengenai tuduhan program senjata biologis di Ukraina,” Adedeji Ebo, Wakil Tinggi Perwakilan PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata mengatakan kepada Dewan Keamanan.
“Sebagai perwakilan tinggi Izumi Nakamitsu memberitahu Dewan pada bulan Maret dan Mei tahun ini PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis seperti itu,” katanya.
Namun, Cina juga telah menyuarakan keprihatinannya dalam hal ini, mendesak Washington untuk menjelaskan kegiatan bio-militernya di dalam dan luar negeri.