London, Purna Warta – Ribuan aktivis anti-perang dan berbagai lapisan masyarakat turun ke jalan-jalan di London pada Sabtu malam (25/2) bersama dengan kaum pasifis di kota-kota Eropa lainnya untuk memprotes perang di Ukraina dan kebijakan pemerintah Barat dan NATO yang menghasut perang.
Demonstran anti-perang melakukan pawai dari gedung BBC ke Trafalgar Square, tempat tokoh-tokoh terkenal anti-perang berpidato. Demonstran ingin pemerintah Inggris memprioritaskan solusi diplomatik dalam perang Ukraina, bukan untuk meningkatkan anggaran militer sementara harga dan inflasi sedang meningkat.
Baca Juga : Ribuan Warga di Roma, Desak Italia keluar dari NATO
Berbicara kepada koresponden IranPress di lapangan, Martin Hall, seorang aktivis anti-perang dan anggota Koalisi Senjata Anti-Nuklir di Inggris, mengatakan, “Kami tahu bahwa NATO semakin besar. Kami mengetahui bahwa pada tahun lalu, AS senjata nuklir telah kembali ke Inggris, dan perluasan NATO tidak hanya dalam hal geografi, tetapi juga dalam hal senjata, dan ini mengkhawatirkan.”
Warga negara Inggris lainnya mengatakan, di banyak negara Eropa, orang hanya diberi tahu satu sisi cerita, yaitu bahwa Putin buruk dan Inggris serta AS baik.
Seorang warga London yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, ”Kami ingin masyarakat internasional sadar, kami tidak berada di pihak mana pun dalam perang, baik Putin maupun kebijakan Amerika Serikat dan Inggris. Kami tidak mendukung perang.”
Warga negara Inggris lainnya juga mengatakan bahwa hanya sudut pandang satu pihak yang dibahas dalam isu perang Ukraina dan mereka tidak pernah masuk ke inti cerita, apa yang dilakukan Barat untuk membuat Rusia berperang.
Dia mencatat bahwa mereka tidak pernah mengatakan apa-apa tentang senjata yang ditumpuk di negara-negara tetangga Rusia dan di belakang perbatasan Rusia, kasus-kasus ini adalah semacam cuci otak dan BBC berperan dalam hal itu.
Baca Juga : Badan Migrasi PBB Laporkan 112 Migran Ilegal di Libya telah Dipulangkan
Peter Stevenson, seorang seniman yang berpartisipasi dalam protes mengatakan, ”Kami sangat khawatir tentang perang nuklir, perlombaan senjata, dan pembuatan senjata nuklir baru.”
“Jika kami terus membantu Ukraina dalam perang, kami sebenarnya memperluas perang nuklir, itu sebabnya kami ingin pembicaraan damai dimulai secepat mungkin,” tegasnya.