Ribuan Orang Protes Pembantaian Rafah di London

Gambar ‘All Eyes on Rafah’ Dibagikan 40 Juta Kali Secara Global Ribuan Orang Protes Pembantaian Rafah di London

London, Purna Warta Ketika genosida Israel terhadap rakyat Palestina terus berlanjut, pasukan militer rezim melancarkan pembunuhan dan pembantaian besar-besaran terhadap pengungsi Gaza yang mencari perlindungan di Rafah di selatan wilayah yang diblokade.

Dalam pembantaian terbaru, puluhan pria, wanita dan anak-anak dibunuh di tenda mereka oleh pasukan pendudukan Israel ketika mereka sedang tidur.

Baca Juga : Pernyataan AS Mendorong Israel untuk Bunuh Lebih Banyak Warga Gaza

Hal ini telah memicu kemarahan baru terhadap Israel dan protes kembali melanda ibu kota Inggris, London.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Downing Street, pusat kekuasaan Inggris, untuk memprotes kejahatan perang Israel terbaru.

Bagi para pengunjuk rasa, pemerintah Inggris sepenuhnya bersalah dalam genosida ini, dengan memberikan dukungan militer, finansial, dan politik kepada rezim Zionis, sebuah sikap yang bersikeras bahwa para demonstran harus segera ditinggalkan.

Saya sungguh tidak percaya bagaimana negara kita begitu terlibat dalam mendanai genosida ini dan menyangkal penderitaan yang mengerikan dan kelaparan yang disengaja.

 Saya belum pernah melihat kejahatan seperti ini sepanjang hidup saya.

Pengunjuk rasa 01

Pemerintah harus tahu bahwa kami akan selalu berada di sini, setiap hari, setiap malam, untuk teman-teman dan keluarga Palestina kami.

 Dan itulah mengapa kami ada di sini. Kami tidak akan menyerah.

Kami tidak akan mengabaikan pemerintah yang melakukan genosida ini dan kami di sini untuk menjatuhkan mereka juga.

Kami tidak akan memberikan suara pada tanggal 4 Juli untuk memilih partai konservatif.

Pengunjuk rasa 02

Saya sendiri setengah Palestina. Ayah saya berasal dari Nazareth, dia orang Badui, tapi saya selalu menentang rasisme, prasangka apa pun, saya sangat konsisten dengan hal itu, membela Palestina, dan mendukung perlawanan Palestina.

Pengunjuk rasa 03

Pembantaian Israel terbaru ini telah menuai kritik bahkan dari sekutu paling setia entitas pendudukan tersebut.

Baca Juga : Iran: Pemimpin Negara-negara Islam Harus Kesampingkan Kepentingan Diplomatik dan Utamakan Palestina

Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, mengatakan dia merasa ngeri, sementara Presiden Perancis Emmanuel Macron menggambarkannya sebagai sebuah kemarahan. Dan bahkan tokoh media pro-Israel Piers Morgan menggambarkannya sebagai hal yang tidak dapat dipertahankan dan mengerikan.

Tentu saja, beberapa pemerintahan secara institusional adalah Zionis dan kemungkinan terjadinya perubahan kebijakan masih kecil.

Namun bagi negara-negara lain, keadaan telah berubah, dan pengakuan negara Palestina oleh sejumlah negara Eropa baru-baru ini dapat menjadi pertanda dimulainya babak baru dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *