Dukung Perjuangan Gaza, Ratusan Orang Lakukan Unjuk Rasa di Lyon Prancis dan Washington DC

Dukung Perjuangan Gaza, Ratusan Orang Lakukan Unjuk Rasa di Lyon Prancis dan Washington DC

Lyon, Purna Warta – Ratusan demonstran pro-Palestina melakukan unjuk rasa dan turun ke jalan di Washington DC dan Lyon di Prancis pada hari Sabtu (21/10) untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza di tengah serangan berdarah rezim Israel terhadap wilayah yang diblokade tersebut.

Sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina”, memegang spanduk, dan mengibarkan bendera Palestina, para demonstran Amerika berbaris dari Monumen Washington di ibu kota Amerika Serikat menuju Gedung Capitol, yang menampung Kongres AS.

Baca Juga : Gaza akan Menjadi Kuburan Tentara Israel jika Terjadi Serangan Darat; Hanya Gertak Sambal?

Demonstrasi serupa juga direncanakan terjadi di kota-kota di Amerika pada akhir pekan ini. “Cukup sudah. [Kami] tidak bisa tinggal diam atas pembantaian saudara-saudari kami yang sedang berlangsung,” kata seorang pengunjuk rasa yang dikutip oleh Reuters.

Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di kota Lyon, Prancis, untuk mengambil bagian dalam demonstrasi pro-Palestina meskipun ada larangan yang diberlakukan oleh otoritas setempat terhadap demonstrasi tersebut.

Rekaman menunjukkan para demonstran memegang bendera, spanduk, dan tanda bertuliskan “Gencatan Senjata sekarang”, “Pembunuh Israel, Macron terlibat”, dan “Perdamaian untuk Palestina.”

Baca Juga : Cara Membebaskan Palestina? Tutup Semua Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

“Gaza, kami di sini”, “Bebaskan Gaza, selamatkan Palestina”, “Politisi membom anak-anak lagi”, “Israel adalah penjahat”, dan “Macron, tanganmu berlumuran darah,” adalah slogan-slogan lain yang diteriakkan oleh massa.

“Kami di sini untuk mendukung rakyat Gaza dan Palestina, yang telah tertindas dan disebut teroris, padahal teroris sebenarnya adalah pemerintah Israel, yang telah memblokade Gaza selama 15 tahun dan membunuh warga Palestina,” kata salah seorang demonstran.

“Ini merupakan kelanjutan dari Nakba tahun 1947-1948. Nakba terus berlanjut. Setelah 800.000 warga Palestina dideportasi pada tahun 1948, 2,2 juta warga Palestina di Gaza kini menjadi sandera dan tawanan pemerintah Israel,” kata seorang demonstran lain yang dikutip AFP.

Baca Juga : OANA Prihatin dengan Situasi di Gaza dan Keselamatan Jurnalis

Mereka juga mendesak upaya global untuk “menghentikan pengepungan kriminal di Gaza,” sambil menuduh Barat “terlibat dalam rezim Apartheid” Israel. Pihak berwenang di Prefektur Rhone, tempat Lyon berada, dilaporkan telah melarang acara tersebut, namun pembatasan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Administratif Lyon satu jam sebelum pertemuan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *