Moskow, Purna Warta – Kantor pemberitaan RT melaporkan bahwa Presiden sedang menjawab pertanyaan tentang kemungkinan reaksi dari tabrakan baru-baru ini yang melibatkan pesawat Rusia dan Amerika di Suriah dan menyinggung bahwa Rusia siap berkonfrontasi dengan NATO.
“Tidak ada yang menginginkan itu,” tambah presiden, menunjuk ke garis pencegahan konflik yang ada yang memungkinkan pejabat Rusia dan AS untuk berbicara langsung tentang situasi krisis. Fakta bahwa garis-garis ini masih berfungsi menunjukkan bahwa tidak ada pihak yang tertarik pada konflik, tambahnya.
Baca Juga : Kan’ani : Pembicaraan Kebangkitan JCPOA Tidak Didasarkan Kepercayaan Iran Pada AS
“Jika seseorang menginginkannya – dan itu bukan kami – maka kami siap,” tambah Putin.
Militer Rusia telah melaporkan total 23 insiden berbahaya yang melibatkan pesawat Rusia dan koalisi pimpinan AS sejak awal 2023, kata Laksamana Oleg Gurinov, kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah. Sebagian besar insiden terjadi pada bulan Juli, tambahnya.
Dalam 11 kasus, pilot Rusia tercatat menjadi sasaran sistem penargetan pesawat Barat. Tindakan semacam itu di pihak koalisi pimpinan AS menyebabkan keterlibatan otomatis sistem pertahanan di dalam pesawat, yang membuat pesawat Rusia melepaskan suar umpan, kata laksamana kepada wartawan.
Baca Juga : Tehran Tegaskan Kembali Tekad Untuk Kejar Hak Dalam Sengketa Ladang Gas
Moskow juga berulang kali memperingatkan Washington dan sekutunya tentang risiko potensi konflik langsung antara Rusia dan NATO, khususnya di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Pasokan senjata Barat yang berkelanjutan ke Kiev hanya memperpanjang permusuhan dan membuat pendukung Baratnya terlibat dalam konflik lebih dalam lagi, kata Rusia.