Moskow, Purna Warta – “Mitra Rusia dapat mempercayakan penuh kepada Rusia untuk mengatasi krisis regional dan kontra-terorisme,” kata presiden Rusia pada upacara pembukaan KTT Internasional Rusia-Dunia Islam.
Berbicara kepada peserta KTT Ekonomi Internasional Rusia-Dunia Islam ke-12 di Kazan pada hari Rabu (28/7), presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia akan mengatasi krisis regional dan memerangi terorisme dan ekstremisme, dan akan mendukung negara-negara Muslim.
“Hubungan antara Rusia dan negara-negara Muslim secara tradisional bersahabat dan konstruktif. Kami bekerja secara aktif untuk mempromosikan dialog antar agama-peradaban, dan untuk memastikan stabilitas dan keamanan internasional, serta untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan demokratis. Hubungan multidimensi bekerja dengan baik dalam dunia bisnis, ekonomi, investasi, sains dan teknologi, dan di banyak bidang lainnya,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip oleh kantor berita Tass.
“Saya ingin menekankan bahwa mitra kami dapat memiliki kepercayaan penuh atas dukungan dan bantuan Rusia dalam menghadapi semua manifestasi terorisme dan ekstremisme dalam upaya mereka untuk mengatasi krisis regional dan masalah sosial yang lagi kritis.,” kata Putin.
KTT Ekonomi Internasional Rusia dan Dunia Islam telah diadakan selama dua belas tahun, tetapi dibatalkan tahun lalu karena wabah corona. Forum ini untuk pertama kali diadakan pada tahun 2009 dengan 250 peserta. Pada 2019, lebih dari 3.500 orang menghadiri acara tersebut. Penyelenggara KTT menekankan bahwa tujuan utama KTT adalah untuk memfasilitasi kerja sama dan memelihara dialog di bidang ekonomi, politik dan budaya antara Rusia dan anggota Organisasi Kerja sama Islam.
Rusia telah memberikan bantuan yang signifikan kepada beberapa negara, termasuk Suriah, dalam perang melawan ISIS dan kelompok teroris di Timur Tengah. Rusia masih bekerja untuk membangun kembali Suriah dan mengembalikan pengungsi Suriah serta menyalurkan bantuan keuangan ke Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Miqdad dengan merujuk pada kerja sama negara-negara sahabat seperti Rusia, Iran dan China mencatat bahwa upaya intensif pemerintah Suriah telah dilakukan secara maksimal dengan sumber daya yang sangat terbatas untuk memfasilitasi kembalinya para pengungsi dan menciptakan kondisi kehidupan yang sesuai bagi mereka.