Moskow, Purna Warta – “Peningkatan inflasi yang tajam tidak terjadi baru-baru ini, akan tetapi krisis ini adalah hasil dari bertahun-tahun kebijakan ekonomi makro yang tidak bertanggung jawab dari negara-negara G7 Eropa dan Amerika,” kata Putin selama konferensi virtual BRICS Plus pada hari Jumat (24/6).
Kekuatan Eropa dan Amerika sedang bergulat dengan beberapa krisis, termasuk lonjakan inflasi dan harga energi. Di Amerika Serikat, inflasi telah melonjak hingga 8,6 persen, sementara Inggris telah mencatat 9,1 persen inflasi dari tahun ke tahun, dan di zona euro jumlahnya telah meningkat menjadi 8,1 persen.
Baca Juga : Iran – Uni Eropa Bertekad Menyelesaikan Pembicaraan Wina Yang Tertunda
Amerika Serikat bersama dengan sekutu Eropanya telah berusaha untuk mengalihkan kesalahan pada Rusia. Mereka telah memberlakukan sejumlah sanksi keuangan dan energi terhadap negara tersebut. Kremlin telah memperingatkan bahwa larangan tersebut telah memicu krisis pangan dan energi saat ini di seluruh dunia.
Sementara itu, menanggapi kekhawatiran seputar pasokan gandum Ukraina, Putin mengatakan bahwa pemerintahnya tidak menimbulkan ancaman bagi transportasi produk dari Ukraina.
Pernyataan itu muncul setelah negara-negara G7 menuduh Moskow membom gudang gandum di Ukraina dan memblokir ekspor di pelabuhan Laut Hitam.
Namun, Putin menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan, “Kami tentu siap untuk terus memenuhi itikad baik semua kewajiban kontrak kami untuk pasokan produk pertanian, pupuk, pembawa energi dan produk penting lainnya.”
Baca Juga : Keputusan Kebebasan Kepemilikan Senjata di AS Menuai Banyak Kritikan
KTT dua hari yang diselenggarakan oleh Chna dimulai pada hari Kamis melalui konferensi video.
Negara-negara BRICS mewakili sekitar 40 persen dari populasi global, terhitung sekitar 25 persen dari ekonomi global.