Protes Massal Meletus di Turki saat Pemimpin Oposisi Imamoglu Ditangkap

Istanbul, Purna Warta  – Ribuan demonstran membanjiri jalan-jalan di seluruh Turki setelah Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu ditangkap atas tuduhan korupsi, yang memicu protes terbesar di negara itu dalam lebih dari satu dekade. Sementara itu, X milik Elon Musk menangguhkan akun oposisi menyusul perintah pengadilan Turki, yang dikutuk platform tersebut sebagai pelanggaran kebebasan berbicara.

Protes nasional meletus di Turki setelah pemimpin oposisi Ekrem Imamoglu, wali kota Istanbul dan pesaing utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditangkap dan didakwa melakukan korupsi.

Imamoglu, yang siap menjadi calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP) untuk pemilihan presiden 2028, mengecam tuduhan tersebut sebagai tuduhan bermotif politik, dengan menyatakan, “Saya tidak akan pernah tunduk.”

Demonstrasi semakin intensif pada Minggu malam, dengan polisi mengerahkan gas air mata, peluru karet, dan meriam air terhadap pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat balai kota Istanbul. Istri Imamoglu, Dilek Kaya Imamoglu, berbicara kepada massa, menyebut penangkapan itu sebagai “ketidakadilan” yang menggema di negara itu. Menurut AFP, unjuk rasa terjadi di sedikitnya 55 dari 81 provinsi di Turki.

Pihak berwenang Turki mengonfirmasi bahwa lebih dari 700 penangkapan telah dilakukan sejak protes dimulai. Kementerian Kehakiman menolak klaim bahwa Erdogan memengaruhi penahanan Imamoglu, dengan menegaskan independensi peradilan. Dalam perkembangan paralel, platform media sosial X milik Elon Musk menangguhkan ratusan akun oposisi setelah memenuhi 86% permintaan pemerintah Turki untuk penghapusan konten pada paruh kedua tahun 2024. X Global Government Affairs menolak perintah pengadilan yang memblokir lebih dari 700 akun, termasuk akun jurnalis dan tokoh politik, dengan alasan bahwa tindakan tersebut merusak kebebasan berbicara. “X akan selalu membela kebebasan berbicara di mana pun kami beroperasi,” kata platform tersebut.

Imamoglu, yang saat ini ditahan di penjara Silivri, juga telah ditangguhkan sebagai wali kota Istanbul. Pengacaranya berencana untuk mengajukan banding atas keputusan pencabutan gelar universitasnya, sebuah langkah yang dapat membahayakan pencalonannya sebagai presiden berdasarkan persyaratan konstitusional Turki. Dewan Pemilihan Tertinggi akan menentukan kelayakannya.

CHP melaporkan hampir 15 juta suara diberikan dalam proses seleksi hari Minggu untuk calon presidennya, dengan Imamoglu sebagai satu-satunya kandidat. Jika terbukti bersalah, ia akan dilarang mencalonkan diri.

Meskipun adanya tindakan keras, protes sebagian besar tetap berlangsung damai, dengan banyak demonstran mengungkapkan kekhawatiran atas demokrasi dan keadilan di Turki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *