Vienna, Purna Warta – Warga berkumpul di Wina untuk memprotes pengiriman persenjataan berat ke Ukraina oleh negara-negara Barat dan untuk mengecam keterlibatan aliansi militer NATO yang dipimpin AS dalam perang yang menghancurkan.
Mereka juga menyerukan netralitas Austria, membawa spanduk dan melantunkan slogan -slogan melawan Aliansi Militer Barat dan pengiriman senjata Uni Eropa ke Kiev.
Baca Juga : Putri Ilmuwan Nuklir yang Syahid Desak IAEA Berikan Laporan Netral Nuklir Iran
“Austria itu netral dan kami ingin tetap netral karena kami tidak ingin terlibat dalam perang apa pun,” Brigitte Fink, seorang warga Wina, seperti dikutip oleh CCTV.
“Tetapi menjadi bagian dari Uni Eropa, kami dipaksa untuk mendukung apa pun yang diputuskan Uni Eropa. Jadi jika mereka memutuskan untuk mengirimkan senjata, kami mengirimkan senjata. Dan kami pikir memberikan senjata tidak akan pernah bisa membawa perdamaian.”
Pengiriman senjata ke Ukraina berlanjut karena Barat menolak untuk memperhatikan peringatan Rusia bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik yang mendidih.
Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina pada bulan Februari 2022, dengan menyalahkan NATO yang sedang ekspansi ke timur.
Moskow memandang upaya aliansi untuk menjadikan Ukraina sebagai anggota dan untuk mengerahkan rudal dekat perbatasannya sebagai ancaman langsung terhadap wilayah Rusia.
“Kami memiliki eskalasi yang cukup dan kami juga harus mengatakan berapa banyak perang Amerika Serikat yang bisa dipertanggungjawabkan? Jadi semua perang dimulai oleh Amerika Serikat karena ini adalah bisnis bagi mereka. Menjual senjata adalah bisnis,” kata Fink.
Baca Juga : Kasus Keracunan Anak Sekolah, Pemimpin Iran Tegaskan Hukuman Maksimal
Demonstrasi serupa terjadi di Jerman pada hari Minggu, dimana pengunjuk rasa anti-perang berbaris di jalan-jalan Kota Chemnitz, dan menyerukan mengakhiri konflik mematikan di Ukraina.
Pawai bertepatan dengan hari perdamaian Chemnitz yang memperingati para korban serangan bom Sekutu tahun 1945 di kota.