Budapest, Purna Warta – Katalin Novak Presiden Hungaria mengundurkan diri dari jabatan kepresidenan pada sabtu (10/02).
Ia mengundurkan diri setelah sebelumnya memberikan pengampunan terhadap pelaku pelecehan di panti asuhan.
Masyarakat ketika mendengar kabar itu banyak yang protes tidak terima dengan keputusan tersebut dan melakukan unjuk rasa.
Baca Juga : Donald Trump Mengancam Tidak Membela Negara NATO yang Tidak Bayar
Presiden Hungaria yang dikenal menjaga nilai-nilai tradisional mengumumkan pengunduran dirinya di TV.
Ia berhenti setelah menjabat sejak 2022 demi mengatasi protes dan unjuk rasa yang semakin meluas terkait keputusan mengampuni seorang narapidana yang ternyata melakukan pelecehan seksual di panti asuhan milik negeri.
Sebenarnya Presiden Hungaria ini melakukan program pengampunan terhadap sejumlah narapidana. Namun salah satunya adalah pelaku pelecehan ini yang dianggap oleh masyarakat tidak pantas mendapatan pengampunan.
Kepergian Katalin dari kursi pemerintahan tidak terlalu mempengaruhi posisi Viktor Orban sebagai perdana menteri otoriter Hungaria. Namun berpengaruh terhadap reputasi partainya, partai Fidesz.
Keputusan Katalin membuat partai Fidesz dianggap menodai salah satu nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kristen Hungaria.
Baca Juga : Menteri Kesehatan Palestina Ingatkan Kondisi di Rafah sangat Memprihatinkan
Diantara yang dijunjung tinggi oleh partai Fidesz dan Perdana Menteri Viktor Orban adalah perlindungan terhadap anak-anak.
Karena itu, ketika Katalin memberikan ampunan kepada pelaku pelecehan anak-anak protes besar terjadi di Hungaria yang membuatnya mengundurkan diri.