Paris, Purna Warta – Senin, 15/11, Menteri Dalam Negeri Prancis menegaskan bahwa bukan tempatnya Inggris menggurui Paris.
Dikutip dari France24, 15/11, Gerald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis, sebelum mengadakan perjumpaan dengan sekutu Inggrisnya, Priti Patel, menyatakan, “Bukan tempatnya Inggris menggurui kami.”
Baca Juga : China, Rusia, dan Iran Sepakat Untuk Perkuat Kerja Sama di JCPOA
“Inggris harus menghentikan siasat manipulasi Paris sebagai kantong tinju politik dalam negerinya,” sindirnya.
Perseturan ini dimulai sejak meningkatkan imigran dari Paris menuju London dengan menggunakan kanal la Manche atau Selat Inggris. London menuduh Paris tidak melakukan tindakan pencegahan yang cukup untuk menahan para imigran.
Mendagri Prancis membalikkan tuduhan dengan menyatakan, adalah kesalahan Inggris yang membuat para imigran ingin pergi ke sana dari Selat Inggris. Mendagri Gerald juga menuduh aktivis Inggris yang di utara Prancis di sekitar Calais dan Dunkirk yang telah mencegah upaya pihak keamanan Paris.
“Kami ingatkan sekutu kami Inggris bahwa organisasi non-pemerintah yang mencegah kerja polisi, di mana mereka kebanyakan organisasi swasta Inggris. Para penyelundup yang mengatur kanal-kanal dan mencuri keuntungan dari para perempuan, mereka kebanyakan tinggal di Inggris.,” tegasnya.
Baca Juga : Lebih dari 1 Juta Imigran Afganistan Kembali dari Iran
“Seandainya Inggris merubah aturan, maka sipil tidak akan lagi menunggu kesempatan melewati kanal la Manche. Kami adalah korban politik Inggris,” cetusnya.
Secara keseluruhan, menurut penghitungan survei Inggris, imigran yang melewati la Manche pada hari Kamis lalu sebanyak 1185. Jumlah ini telah melampaui rekor perhari 853 imigran. Jumat kemarin juga dilaporkan bahwa ada tiga imigran yang tewas dalam upayanya melewati kanal ini dengan perahu.