Polisi Prancis Serang Pengunjuk Rasa Setelah Rencana Reformasi Pensiun Pemerintah Disetujui

Polisi Prancis Serang Pengunjuk Rasa Setelah Rencana Reformasi Pensiun Pemerintah Disetujui

Paris, Purna Warta Pasukan polisi Prancis dengan kasar menyerang pengunjuk rasa selama aksi unjuk rasa di Rennes, sehari setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menandatangani reformasi undang-undang kontroversial untuk menaikkan usia pensiun negara menjadi dua tahun, menentang protes berbulan-bulan dan menyerukan dia untuk menghentikan undang-undang yang disengketakan.

Polisi melakukan tindakan keras terhadap para demonstran pada hari Sabtu, karena mereka terlihat menembakkan meriam air, selongsong gas air mata, dan bahkan secara paksa menahan dan menangkap orang, hanya untuk membubarkan publik yang berkumpul.

Baca Juga : Delegasi Saudi di Mashhad Iran Persiapkan Pembukaan Kembali Konsulat 

Sementara itu, para pengunjuk rasa berdiri di balik perisai seadanya dari payung dan papan kayu sebagai perlawanan terhadap meriam air yang menusuk, sebuah tindakan yang jelas-jelas tidak mundur dari pendirian mereka.

“Ada perempuan yang jatuh dan diseret. Ada laki-laki yang datang untuk membelanya. Anda penguasa harusnya malu pada diri sendiri. Gunakan kekerasan yang proporsional, bukan? ” kata seorang pengunjuk rasa yang tidak disebutkan namanya.

Sebelumnya pada siang hari, sejumlah besar pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota dalam demonstrasi yang diminta oleh kolektif lokal dan serikat pekerja.

“Cara terbaik untuk membingkai urutan hari ini, adalah mundurnya reformasi pensiun di Prancis. Hal ini tak akan berhenti sampai mundurnya pemerintah secara definitif dan total dari proyek penjahat yang merupakan penghinaan nasional terhadap para pekerja,” kata seorang perwakilan dari serikat Force Ouvriere.

“Kami memegang di dalam hati kami, nyali kami, dan untuk masa depan kami, dengan persamaan, persaudaraan, kerukunan universal berdasarkan keadilan sosial dan ekonomi. Itu yang kita lakukan hari ini,” tambahnya.

Protes telah berlangsung sejak Januari dan meningkat setelah pemerintah mendorong perubahan tanpa pemungutan suara di Majelis Nasional.

Baca Juga : Delegasi Saudi di Mashhad Iran Persiapkan Pembukaan Kembali Konsulat 

Menyusul protes nasional berbulan-bulan mengenai rencana yang sangat tidak populer untuk menaikkan usia pensiun negara, Macron pada hari Sabtu menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang, dimana hal ini membuat marah warga Perancis khususnya serikat pekerja yang menyerukan agar demonstrasi dilanjutkan.

Karena akan diterapkan pada 1 September, undang-undang baru akan menaikkan usia untuk menarik pensiun negara dari 62 menjadi 64 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *