Dublin, Purna Warta – Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengundurkan diri ditengah-tengah isu politik terkait masalah perumahan, migrasi massal dan lainnya. Ia menganggap bahwa pemerintahannya tak mampu membenahi konstitusi negara terkait masalah keluarga dan peran wanita rumah tangga secara tradisional.
Baca Juga : Rudal Jelajah Yaman Hantam Wilayah Pendudukan
Varadkar mengumumkan keputusannya pada hari rabu (20/03) mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden partainya. Ia juga mengatakan akan turun dari jabatan perdana menteri Irlandia segera setelah penggantinya sudah siap. Mengetahui bahwa pengunduran dirinya akan mengejutkan banyak pihak, ia yakin bahwa Irlandia akan menjadi lebih baik dibawah pimpinan orang lain. Irlandia sendiri akan mengadakan pemilu pada awal 2025 mendatang.
“alasanku untuk mengundurkan diri adalah alasan pribadi dan juga politik” katanya. “Akan tetapi, dengan pertimbangan yang cukup serta perenungan, aku yakin bahwa pemimpin yang baru akan menjadi lebih baik dariku” tambah perdana menteri Irlandia ini.
Keputusan ini ia ambil setelah pemungutan suara terkait revisi yang hendak Varadkar lakukan. Ia hendak melakukan revisi terhadap aturan negara yang mengatakan bahwa tugas seorang ibu adalah di rumah. Varadkar mengatakan bahwa aturan tersebut sudah kuno dan seksis. Namun hasil pemungutan suara tidak berpihak kepadanya.
Baca Juga : Iran: Dunia Wajib Bebaskan PBB dan Dewan Keamanan dari Cengkeraman AS dan Israel
Terkait migrasi, pemerintahan Irlandia sedang menghadapi masalah gelombang pencari suaka atau pendatang dari Afrika dan Timur Tengah. Begitu pula dengan para pencari suaka dari Ukraina yang mencapai lebih dari 100.000 orang.