Pengadilan Eropa Tolak Larangan Demonstrasi Pro-Palestina

Eropa, Purna Warta Pada tanggal 11 Oktober, polisi Austria menangkap lebih dari 300 orang karena menghadiri demonstrasi pro-Palestina di Wina, sementara pada saat yang sama, aksi pro-Israel diadakan kurang dari satu mil jauhnya, dihadiri oleh perwakilan semua partai di parlemen.

Baca Juga : Ribuan Traktor Banjiri Berlin Saat Para Petani Protes Pemotongan Subsidi Bahan Bakar

Sejak itu, negara-negara Eropa lainnya, seperti Jerman dan Republik Ceko telah membatasi protes pro-Palestina. Sejak dimulainya genosida Israel terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober, polisi Eropa dan negara-negara federal telah berupaya untuk menekan setiap tindakan solidaritas terhadap Palestina, karena menganggap tindakan tersebut melanggar hukum. Tindakan keras polisi ini memicu kritik dari para pengacara yang mengecam pelanggaran kebebasan berekspresi.

Pada demonstrasi di Wina, slogan ‘Bebaskan Palestina dari sungai ke laut’ beberapa kali terdengar. Pada bulan November, Departemen Kehakiman mengeluarkan keputusan bahwa hukuman ini mendukung terorisme. Menurut saya, keputusan ini tidak bisa dibenarkan. “Karena pelarangan ini, saya melihat kebebasan berekspresi dalam bahaya.” Kata Astrid Wagner salah seorang pengacara.

Salah satu aktivis yang mengalami represi adalah Martin Weinberger dari Palestine Solidarity Austria. “Dalam peristiwa tersebut saya bersama lima orang lainnya ditangkap karena menghadiri demonstrasi yang ilegal dan ditahan selama 10 jam oleh polisi.” Ujar Martin Weinberger, aktivis dari Solidaritas Palestina Austria.

Dalam beberapa minggu terakhir berbagai pengadilan Eropa telah menolak larangan tersebut dan membatalkan semua dakwaan. Misalnya, di Republik Ceko, Pengadilan Kota di Praha memutuskan bahwa kota tersebut tidak mempunyai hak untuk melarang demonstrasi pada tanggal 5 Desember karena slogan ‘Dari Sungai ke Laut, Palestina Akan Merdeka’.

Keputusan ini memungkinkan demonstrasi lebih lanjut untuk memberikan tekanan pada pemerintah Ceko yang, seperti Austria, memberikan suara menentang gencatan senjata di Gaza di Majelis Umum PBB.

Baca Juga : Dilaporkan Satu dari Lima Kematian di Rumah Sakit di AS disebabkan oleh Kesalahan Dokter

Warga negara Eropa secara konsisten turun ke jalan untuk mendukung Palestina, dan pada saat yang sama, pemerintah mereka mendapat kritik atas tindakan mereka yang tidak representatif, seringkali berpihak pada rezim Zionis Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *