Moskow, Purna Warta – Wakil Menteri Dalam Negeri Federasi Rusia, Zubov Igor Nikolaevich, memuji ketangguhan dan ketabahan bangsa Iran dalam menghadapi tekanan politik dan sanksi ekonomi Barat selama bertahun-tahun, dirinya menekankan bahwa Republik Islam mewakili teladan ketekunan yang luar biasa bagi negaranya.
Baca Juga : Lavrov: Rusia Bertekad Perkuat Hubungan dengan Iran
Pernyataan tersebut disampaikannya di sela-sela upacara hari Sabtu (25/5) di Kedutaan Besar Iran di Moskow untuk menandatangani buku belasungkawa untuk mengenang mendiang Presiden Iran Ibrahim Raisi dan rekan-rekannya.
Pejabat senior Rusia tersebut mencatat bahwa perlawanan terhadap sanksi yang dipimpin AS dan kebijakan intimidasi negara-negara Barat telah menjadi ciri umum Moskow dan Tehran.
Ia kemudian menggarisbawahi bahwa sistem internasional sedang mengalami perubahan mendasar dari unipolaritas menjadi multipolaritas, dan menyatakan bahwa Rusia dan Iran akan saling mendukung selama transformasi tersebut.
“Kita mempunyai banyak nilai-nilai yang sama, pemahaman yang sama tentang masa depan kita, dan akhirnya musuh yang sama.
“Ketika kita berbicara tentang hubungan antara Iran dan Rusia, yang kami maksud adalah kerja sama yang signifikan di bidang ekonomi dan militer,” tegas Zubov.
Dia juga memuji kepatuhan dan ketabahan Presiden Raisi dalam pemikirannya.
Helikopter yang membawa Raisi dan rombongan jatuh sekitar sore hari tanggal 19 Mei saat sedang dalam perjalanan menuju Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur Iran, dari lokasi di perbatasan dengan Republik Azerbaijan tempat presiden Iran membuka proyek bendungan besar.
Baca Juga : Menteri Spanyol Kecam Serangan Israel di Gaza sebagai Genosida Nyata
Tim penyelamat menemukan puing-puing helikopter pada Senin pagi setelah pencarian ekstensif selama berjam-jam yang melibatkan lebih dari 70 tim.
Menteri Luar Negeri Hussein Amir-Abdullahian dan dua pejabat senior provinsi beserta awak kapal dan pengawalnya juga tewas dalam kecelakaan itu.