Jenewa, Purna Warta – Meskipun sebagian besar gencatan senjata di Gaza telah dilaksanakan sejak 24 November, namun masih banyak orang yang tewas akibat pembantaian oleh Israel dalam tembakan Israel di wilayah kantong Palestina dan dua orang dilaporkan tewas pada hari Rabu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan pada hari Kamis (30/11).
Baca Juga : Jika Israel Tingkatkan Perang Di Gaza, Pangkalan AS Di Irak Akan Lenyap
Situasi seputar pembunuhan di Gaza Utara masih belum jelas, meskipun penembakan oleh pasukan Israel juga dilaporkan pada hari Kamis di Kota Gaza, dan kapal angkatan laut Israel menembakkan peluru ke arah pantai selatan Gaza, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, menurut OCHA, Al-Jazeera melaporkan .
Bantuan kemanusiaan dan pasokan dasar telah mencapai Gaza untuk hari ketujuh pada hari Kamis, namun aliran dana tersebut masih “sama sekali tidak mencukupi”, katanya.
Hanya ada sedikit perbaikan dalam akses terhadap air minum yang aman di Gaza Utara dan kekhawatiran mengenai penyakit yang ditularkan melalui air masih ada, tambah OCHA.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengatakan anak laki-laki Palestina berusia delapan tahun dan 15 tahun yang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel pada hari Rabu di Jenin di Tepi Barat yang diduduki tidak menimbulkan “ancaman apa pun bagi pasukan Israel ketika ditembak”.
Hamas dan gerakan perlawanan Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan operasi terhadap wilayah pendudukan pada tanggal 7 Oktober sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Baca Juga : Iran: IAEA Bertanggung Jawab atas Kemungkinan Ancaman Nuklir Rezim Israel di Gaza
Rezim menanggapi operasi tersebut dengan membawa Gaza ke dalam perang genosida yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Kesepakatan gencatan senjata dicapai antara kedua belah pihak di bawah mediasi Qatar dan Mesir awal bulan ini yang mengamanatkan jeda empat hari dalam kampanye militer Israel serta pertukaran tahanan.
Putaran terakhir pertukaran ini, yaitu fase ketujuh, terjadi pada hari Kamis, ketika gerakan perlawanan melepaskan 8 tawanan dengan imbalan 30 warga Palestina.