Manchester, Purna Warta – Kerumunan besar berkumpul di barat laut Inggris dalam sebuah pawai pro-Palestina pada hari Minggu (28/1) untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap perang Israel di Gaza.
Berkumpul di Platt Fields Park di Manchester, para peserta terlibat dalam demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga : Krisis Pendanaan; UNRWA Ingatkan Tidak Mampu Lanjutkan Tugas Kemanusiaan di Gaza
Sambil meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina seperti “Bebaskan Palestina”, “Gencatan senjata sekarang juga”, dan “Akhiri Apartheid”, para demonstran yang berbendera Palestina mengkritik dukungan pemerintah Inggris terhadap Israel. Mereka menyerukan individu untuk bergabung dalam kampanye boikot yang menargetkan perusahaan-perusahaan yang mendukung serangan Israel di Gaza.
Di tengah berbagai poster yang memuat pesan-pesan seperti “Hentikan pembunuhan”, beberapa pengunjuk rasa membawa bendera Afrika Selatan, sejalan dengan keputusan negara tersebut untuk mengajukan kasus terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) pada 29 Desember. Tuduhan tersebut termasuk genosida terhadap Warga Palestina selama serangan Israel di Jalur Gaza.
Pada hari Jumat, pengadilan PBB menganggap klaim Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida masuk akal. Pengadilan mengeluarkan perintah sementara, mendesak Israel untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan.
Kerumunan kemudian berbaris menuju gedung Institut Mekanik, menjadi tuan rumah diskusi panel yang dihadiri oleh warga Palestina yang kehilangan anggota keluarga dalam serangan Israel di daerah kantong yang terkepung. Bendera Palestina dipajang secara mencolok di tiang lampu di beberapa jalan di Manchester.
Dalam serangan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober, otoritas kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 26.422 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 65.087 orang terluka.
Baca Juga : AS Memfasilitasi ISIS di Bagian Suriah yang Dikendalikan Damaskus
Serangan Israel telah mengakibatkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi internal, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Menurut PBB, 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.