Paus Akui Perlakuan Terhadap Penduduk Asli Kanada Adalah Genosida

Paus Akui Perlakuan Terhadap Penduduk Asli Kanada Adalah Genosida

Roma, Purna Warta – Pemimpin Umat Katholik Dunia, Paus Fransiskus, menyatakan bahwa perlakuan terhadap penduduk asli Kanada adalah sebua genosida.

“Saya tidak mengucapkan kata – kata itu di Kanada karena hal itu tidak terlintas dalam pikiran saya, tetapi saya memang menggambarkannya sebagai genosida dan saya meminta pengampunan atas genosida tersebut, dan saya mengutuknya, ” kata Paus pada Sabtu (29/7) saat berbicara kepada wartawan di atas pesawat ketika terbang kembali ke Roma.

Baca Juga : Perpanjangan Darurat Nasional Biden Untuk Lebanon Mengundang Kemarahan

“Mengambil anak-anak, mengubah budaya, mengubah mentalitas, mengubah tradisi, mengubah ras, katakanlah seperti itu, seluruhnya adalah masalah budaya. Ya, genosida adalah kata teknis… Tapi saya telah menjelaskan apa itu genosida.”

Selama kunjungan itu, Paus juga meminta maaf atas kejahatan yang ditimbulkan pada komunitas Pribumi yang dinamakan “sekolah tempat tinggal” Kanada, di mana anak-anak didaftarkan secara jahat sebagai bagian dari kebijakan asimilasi paksa.

Dia lebih lanjut mengisyaratkan pada “penghancuran budaya dan pelecehan fisik, verbal, psikologis dan spiritual anak-anak selama beberapa dekade.”

Pihak berwenang Kanada mengirim hampir 150.000 anak-anak asli Amerika ke 139 sekolah perumahan yang dijalankan oleh Gereja Katolik antara akhir tahun 1800-an dan 1990-an, di mana mereka benar-benar terpisah dari keluarga, bahasa dan budaya mereka.

Banyak dari anak-anak juga mengalami pelecehan fisik dan seksual dan ribuan diyakini telah meninggal karena penyakit, kekurangan gizi atau penelantaran.

Baca Juga : Iran – Belarus Akan Luncurkan Penerbangan Gabungan Jangka Pendek

Sejak Mei 2021, lebih dari 1.300 kuburan tak bertanda telah ditemukan di lokasi bekas sekolah, seluruh warga Kanada terkejut ketika menerima pemberitaan ini, yang perlahan – lahan mulai mengakui keberadan peristiwa tersebut dalam sejarah panjang yang kelam dan kejam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *