London, Purna Warta – Dalam pernyataan yang mengecam keras tindakan rezim Zionis, partai oposisi Saudi juga mengutuk sikap dan dukungan regional serta global terhadap Zionis, termasuk pemerintah Saudi, untuk rezim Tel Aviv.
Partai oposisi al-Tajammu’ al-Watani (berbasis di London) hari ini (Rabu, 12/5) dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa sikap pemerintah Saudi adalah mendukung dan mendorong agresi rezim Zionis di Yerusalem dan Masjid al-Aqsa.
Menurut situs Saudi WikiLeaks, pernyataan itu mengatakan bahwa pemerintahan Saudi telah melakukan pelanggaran berat dengan mendukung rezim Zionis di Yerusalem yang secara brutal menyerang Masjid al-Aqsa, menembak dan melempar bom kepada jemaah yang sedang beribadah, serta memaksa warga Palestina untuk pergi dari Yerusalem dan wilayah Sheikh Jarrah.
Baca Juga : IRGC Ikrarkan Dukungan Lebih Kuat untuk Palestina
Partai Persatuan Patriotik juga menekankan bahwa tanpa dukungan internasional, rezim pendudukan di Yerusalem tidak akan dapat melanjutkan kejahatannya selama beberapa dekade terakhir dan tidak menerima jawaban pada saat yang sama, dan selama tahun-tahun ini, negara-negara di dunia. tidak mencoba melebihi batasnya.
Pernyataan itu menambahkan: “Jika bukan karena dukungan para penguasa Arab yang mendukung rezim Zionis untuk melawan rakyat Palestina, rezim ini tidak akan pernah dapat melanjutkan kejahatannya. Para penguasa arab inilah penyebab kelangsungan hidup rezim pendudukan dan mereka memujinya dan pada saat yang sama membentuk koalisi dengannya. Maka dengan cara ini, mereka mendorong dan memperkuat penindasan negara-negara di kawasan.”
Dalam pernyataannya, Partai Persatuan Patriotik menyebut pemerintah Saudi dan rezim Arab di Teluk Persia sebagai penopang utama konsep pendudukan dan penindasan bangsa dan keadilan di kawasan, dan mengatakan bahwa negara-negara ini sangat mendukung rezim pendudukan. Di sisi lain para penguasa arab menuduh rakyat Palestina sebagai warga yang melakukan kekerasan yang harus menerima risiko dari tindakannya tersebut dari Zionis.”
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa rezim Saudi telah melakukan penangkapan massal dan penyiksaan kepada para pengunjuk rasa. Mereka meniru taktik dan metode rezim Zionis dan pada saat yang sama menindas siapa pun yang berpegang pada perjuangan Palestina.
Al-Tajammu’ al-Watani kemudian menegaskan bahwa peran negara-negara Arab dalam kejahatan rezim Zionis tidak hanya membahayakan rakyat Palestina, tetapi juga membahayakan seluruh Kawasan.
Pada akhirnya, partai tersebut meminta semua negara dan organisasi internasional untuk bergerak ke arah mendukung hak asasi manusia dan membantu yang tertindas dalam menghadapi penindasan, dan untuk membersihkan dunia dari segala barbarisme dan tirani yang telah menargetkan mereka yang tidak bersalah.
Baca Juga : Gaza Memanas, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Kedua
Bentrokan antara perlawanan Palestina dan rezim Zionis dimulai pada hari Senin (10/5), setelah berakhirnya waktu peringatan dari poros perlawanan kepada Tel Aviv agar mengakhiri agresi rezim di Yerusalem dan masjid Al-Aqsa.
Kementerian Kesehatan Palestina telah mengumumkan bahwa jumlah martir serangan rezim Israel di Jalur Gaza telah mencapai 35 orang, termasuk 12 anak dan tiga wanita. Jumlah korban luka juga mencapai 233 orang.
Menurut laporan televisi Israel, sekitar 1.000 rudal dan roket ditembakkan ke wilayah Palestina yang diduduki dalam tiga hari terakhir, dan menewaskan sedikitnya lima orang Zionis dan melukai lebih dari 100 lainnya.