London, Purna Warta – Partai Buruh telah meraih kemenangan telak dalam pemilu Inggris yang mengakhiri 14 tahun kekuasaan Konservatif, yang memungkinkan Sir Keir Rodney Starmer menjadi perdana menteri Inggris berikutnya.
“Kita berhasil!”, kata Starmer, pemimpin Partai Buruh dan perdana menteri yang akan datang, dalam pidato kemenangannya. “Perubahan dimulai sekarang.”
Baca juga: Negara Barat Tetap Jual Senjata ke Israel Meski Terjadi Genosida di Gaza
Perdana Menteri Konservatif yang akan lengser, Rishi Sunak, mengakui kekalahannya, dengan mengatakan bahwa ini adalah “malam yang sulit”.
Ada lonjakan dukungan untuk Partai Demokrat Liberal, sementara partai sayap kanan populis Reform UK memperoleh dukungan dari para pemilih Konservatif yang tidak puas untuk memenangkan sejumlah kursi parlemen, Al Jazeera melaporkan.
Partai Nasional Skotlandia mengalami apa yang disebut oleh pemimpin partai John Swinney sebagai “hasil yang sangat buruk” dengan kehilangan puluhan kursi.
Isu-isu utama bagi para pemilih di Inggris Raya meliputi biaya hidup, layanan kesehatan, dan perumahan.
Partai Buruh telah memenangkan lebih dari 400 dari 650 kursi di DPR – Partai Konservatif hanya memperoleh lebih dari 110. Partai Liberal Demokrat memperoleh banyak keuntungan, sementara Partai Nasional Skotlandia kehilangan sebagian besar kursi mereka.
Baca juga: Hampir 90 Orang Tewas, Hilang saat Kapal Migran Terbalik di Pantai Mauritania
Pemimpin Partai Buruh, yang berpidato di hadapan para pendukungnya di London, mengakui “tanggung jawab besar” atas mandatnya dan berjanji untuk “memerintah untuk setiap orang” di Inggris Raya.