Paris, Purna Warta – Sebuah laporan Reuters pada hari Senin (27/6) mengutip pernyataan oleh seorang pejabat kepresidenan Prancis yang menunjukkan bahwa Paris menginginkan minyak mentah dari Iran dan Venezuela yang terkena sanksi, untuk kembali ke pasar minyak dan untuk membantu meredam harga yang melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena sanksi Barat terhadap Rusia.
Baca Juga : Kebocoran Tangki Gas Beracun Di Wilayah Aqaba Yordania
Laporan lain mengutip pernyataan serupa yang dibuat oleh pejabat Perancis di sela-sela pertemuan kelompok ekonomi maju G7 di Jerman.
Pejabat Paris itu mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan kebuntuan saat ini dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 sehingga sanksi Amerika Serikat terhadap Iran dapat dicabut dan minyak Iran kembali ke pasar.
“Ini bukan tentang tenaga nuklir, ini tentang hubungan Amerika Serikat – Iran pada masalah tertentu … ada simpul yang perlu dilepaskan jika perlu, sehingga minyak Iran dapat kembali ke pasar,” kata pejabat itu.
Baca Juga : Iran Produksi Kapal Induk Helikopter Baru Bernama Syahid Soleimani
Pernyataan itu muncul ketika Iran, Amerika Serikat dan pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir Iran sedang mempersiapkan untuk memulai kembali pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan di ibu kota Qatar, Doha.
Pembicaraan berhenti di Austria pada bulan Maret setelah Iran dan Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda ketidaksepakatan tentang serangkaian masalah, termasuk sanksi Amerika Serikat terhadap pasukan militer elit Iran, IRGC.
Analis memperkirakan Iran akan meningkatkan pasokan minyaknya ke pasar global setidaknya 1 juta barel per hari (bph) segera setelah pencabutan sanksi Amerika.
Baca Juga : Rusia Peringatkan NATO Atas Ancaman Perang Dunia Ketiga
Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan Iran saat ini mengekspor lebih dari 1,5 juta barel per hari minyak.