Moskow, Purna Warta – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, “Saya tidak ingin membahas apakah kemungkinan konflik nuklir tinggi hari ini, tetapi bagaimanapun juga, kemungkinan ini lebih tinggi dari apa pun dalam beberapa dekade terakhir.”
Ryabkov menekankan bahwa Moskow tidak akan menyimpang dari ketentuan politik dan ideologis utama dari komitmennya terhadap gagasan bahwa dunia harus aman dan bebas dari ancaman nuklir.
Baca Juga : Pemimpin Revolusi Islam Puji Bangsa Iran atas Prestasi Besar Meskipun Hadapi Sanksi Barat
Dia menambahkan: “Tapi, tentu saja, negara-negara non-nuklir, terutama yang tidak berafiliasi dengan kelompok pimpinan AS, tidak setuju dengan Washington dalam semua masalah. Negara-negara ini dapat menyatakan posisi tegas mereka daripada politisi di negara-negara Barat, termasuk politisi Washington sendiri, yang sepenuhnya mereka mengikuti hal yang diluar kenyataan dan mengajak pihak lain pada aturan khayal mereka.
Sebelumnya, Rusia memperingatkan bahwa “Inggris mengirim senjata dengan uranium terdeplesi ke Ukraina yang akan membawa kita lebih dekat pada perang nuklir”.
Sejak dimulainya konflik di Ukraina, politisi dan analis politik Rusia telah membuat serangkaian pernyataan yang menunjukkan bahwa Moskow siap mengerahkan persenjataan nuklirnya yang masif jika diperlukan.
Menanggapi keputusan Inggris, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa tindakan seperti itu akan menyisakan lebih sedikit langkah untuk kemungkinan terjadinya bentrokan nuklir antara Rusia dan Barat. Dalam menanggapi wartawan, Shoigu berkata: Rusia pasti memiliki sesuatu untuk dijawab.
Baca Juga : Tentara Zionis Selangkah Lagi Menuju Kehancuran
Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, juga menyatakan bahwa pihak berwenang Barat sedang mencari babak baru ketegangan di sekitar Ukraina dengan perilaku provokatif ini, dan menyebut penggunaan senjata semacam itu bersifat karsinogenik dan menyebabkan pencemaran lingkungan bahkan untuk generasi mendatang.