Moskow, Purna Warta – Mengacu pada pemantauan ketat berkelanjutan IAEA terhadap program nuklir Iran, Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan bahwa kembalinya AS pada Dewan IAEA tidak boleh menjadi alasan untuk mengubah perjanjian atau memaksakan lebih banyak persyaratan atas Teheran.
Pemerintah Rusia menekankan perlunya Amerika Serikat untuk kembali pada perjanjian JCPOA tanpa melakukan perubahan apa pun dalam kesepakatannya.
“Kami mengambil Sikap bahwa ketika Amerika Serikat kembali pada kewajibannya di bawah ketentuan JCPOA, seharusnya tidak menggunakannya sebagai alat tawar-menawar atau alasan untuk mengubah perjanjian,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan Kamis pagi (28/1), kepada kantor berita Tass.
“Tidak ada persyaratan lebih lanjut yang harus diberlakukan pada Iran dan pihak lain dalam perjanjian ini.. Kami tidak perlu mempersulit. Kita harus mengikuti ketentuan JCPOA dengan tepat,” lanjutnya.
“Terlepas dari sanksi AS, kesepakatan nuklir akan tetap berlangsung,” kata Moskow.
Menurut Tass, Kementerian Luar Negeri Rusia, mengacu pada pemantauan secara permanen bahwa Badan Energi Atom Internasional terhadap aktivitas nuklir Iran, mencatat: “Semua langkah baru-baru ini yang diambil oleh Teheran, termasuk pengayaan uranium 20 persen dan persiapan infrastruktur untuk produksi logam uranium telah diawasi ketat oleh badan IAEA.
“Iran mengatakan program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai, para pengawas IAEA benar-benar menjamin bahwa program nuklir Iran untuk tetap seperti itu,” kata pernyataan itu.
Beberapa menit sebelumnya, pemerintah Moskow telah berkomentar bahwa Menteri Luar Negeri AS yang baru, Anthony Blinken, dalam konferensi pers pertamanya, menekankan perlunya Iran untuk kembali mematuhi komitmen JCPOA, dengan mengatakan akan kembali pada kesepakatan nuklir sebagai sebuah platform untuk negosiasi lebih luas lagi.
Baca juga: Menlu AS: Kembali ke JCPOA Sebagai Dasar Untuk Perluas Kesepakatan