Moskow, Purna Warta – Reaksi rezim Kyiv terhadap penghancuran infrastruktur sipil jembatan di Krimea membuktikan sifat terorisnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menulis di akun Telegramnya pada hari Sabtu setelah sebuah ledakan mengguncang jembatan Krimea.
Seorang penasihat kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menulis di Twitter tak lama setelah keadaan darurat di Jembatan Krimea untuk menulis bahwa ini hanyalah “permulaan”.
Baca Juga : Laporan Medis: Kematian Mahsa Amini Karena Sakit, Bukan Karena Pukulan
“Krimea, jembatan, dan awal. Segala sesuatu yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir.”
Halaman resmi Kementerian Pertahanan Ukraina juga menanggapi insiden yang disebutnya sebagai “simbol terkenal kekuatan Rusia”.
Sebuah truk diledakkan di bagian jalan raya Jembatan Krimea, dan menyebabkan tujuh tangki bahan bakar sebuah kereta api yang menuju semenanjung itu terbakar, kata Komite Anti-Teroris Nasional, Sabtu. Penyebab ledakan itu kini sedang diselidiki.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi pemerintah untuk menyelidiki keadaan darurat di Jembatan Krimea, kata juru bicara Moskow Dmitry Peskov.
Baca Juga : Menlu Iran Kecam keamanan yang Lemah di Sekitar Kedutaan di Denmark Setelah Serangan Bersenjata
Semua kereta yang dijadwalkan berangkat ke Krimea dalam waktu dekat, telah dihentikan sementara karena insiden di Jembatan Krimea, kata perusahaan transportasi milik negara Russian Railways, Sabtu di Telegram. Sementara itu, jalur feri Selat Kerch, yang menghubungkan semenanjung Krimea ke wilayah Krasnodar Rusia, telah kembali beroperasi, kata Kementerian Transportasi Rusia kepada Sputnik. Belum ada jangka waktu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan Jembatan Krimea, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Sputnik pada hari Sabtu.