Menhan Inggris Ben Wallace Ungkapkan Rencana Pengunduran Diri

Menhan Inggris Ben Wallace Ungkapkan Rencana Pengunduran Diri

London, Purna Warta – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota parlemen pada pemilu berikutnya.

Wallace, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam mendukung Ukraina melawan Rusia, mengungkapkan keputusannya dalam sebuah wawancara dengan Sunday Times yang diterbitkan pada hari Sabtu (15/7).

Baca Juga : [FOTO] – Warga Zimbabwe Sambut Hangat Presiden Iran

Wallace, yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Inggris selama empat tahun, memainkan peran penting dalam memimpin respons Inggris terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Ben Wallace telah dianggap sebagai penerus potensial Jens Stoltenberg sebagai sekretaris jenderal NATO, tetapi gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan dari Amerika Serikat. Akibatnya, Stoltenberg memperpanjang masa jabatannya sebagai kepala aliansi.

Dalam wawancara tersebut, Wallace berkata, “Saya tidak akan ada di kesempatan selanjutnya,” membenarkan niatnya untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai Anggota Parlemen.

Dia juga mengklarifikasi bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan sebelum perombakan kabinet berikutnya, yang akan berlangsung sebelum September.

Baca Juga : Lagi, Militer Amerika Curi Minyak Suriah

Wallace juga menolak kemungkinan berhenti sebelum waktunya, menekankan komitmennya untuk tetap menjalani masa jabatan dengan penuh.

Khawatir akan potensi konflik, Wallace menyoroti bahaya konfrontasi militer dengan Rusia, dan mengatakan, “Jika Putin kalah di Ukraina, dia akan sangat terluka… Dan dalam tiga atau empat tahun ke depan, dia akan sangat mampu untuk mengamuk.”

Mengutip keprihatinan atas ketidakstabilan global yang meningkat dan potensi konflik di masa depan, Ben Wallace juga mengungkapkan kekhawatiran tentang situasi keamanan global, yang menunjukkan bahwa dunia akan menjadi lebih tidak aman pada akhir dekade ini; ketidakamanan bisa saja mengarah kepada konflik dingin atau panas.

Keputusan Wallace untuk mundur sebagai anggota parlemen datang dalam konteks pemilihan umum mendatang di Inggris dalam 18 bulan ke depan.

Baca Juga : Interaksi Aneh Joe Biden dengan Gadis Kecil Viralkan Dunia Maya

Langkah tersebut tidak didasarkan pada ketakutan akan kekalahan partainya, melainkan karena perubahan batas yang akan datang yang akan menghilangkan daerah pemilihan parlementernya saat ini.

Meskipun menjabat sebagai menteri pertahanan Konservatif terlama sejak Winston Churchill, Wallace tidak pernah secara aktif mengejar posisi pemimpin partai.

Saat Inggris menghadapi masa depan yang tidak pasti, kepergian Ben Wallace menimbulkan pertanyaan tentang strategi pertahanan negara dan kemampuannya untuk menavigasi tantangan global di tahun-tahun mendatang.

Dengan dukungan kuatnya di kalangan rakyat berhaluan Konservatif, keputusan Wallace tidak diragukan lagi akan berdampak pada lanskap politik dan dinamika pemerintahan Inggris ke depannya.

Baca Juga : Rusia Kokoh Hadapi Serangan Balasan Ukraina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *