Tegucigalpa, Purna Warta – Honduras telah menarik dubes negaranya dari wilayah pendudukan untuk berkonsultasi di tengah perang rezim Israel yang sangat mematikan dan menghancurkan di Jalur Gaza.
Baca Juga : Hizbullah Matikan Drone Spionase Israel dan Serang Pangkalan Militer
Kementerian luar negeri Honduras mengumumkan perkembangan tersebut pada hari Jumat, mengutip pelanggaran yang dilakukan Tel Aviv terhadap hukum kemanusiaan internasional di Gaza.
Diplomat utama negara tersebut mengkonfirmasi perkembangan tersebut dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Di tengah situasi kemanusiaan yang parah, penderitaan penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza, pemerintahan Presiden Xiomara Castro telah memutuskan untuk segera memanggil Tuan Roberto Martinez, Duta Besar Republik Honduras di Israel, untuk berkonsultasi di Tegucigalpa,” bunyi pernyataan tersebut. posting oleh Enrique Reina.
Baca Juga : 2 Warga Yaman Terluka Akibat Tembakan Tentara Saudi
Pada hari Jumat, hari ke-28 serangan genosida Israel di wilayah pesisir, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 9.227 orang, termasuk 3.826 anak-anak dan lebih dari 2.405 perempuan. Sedikitnya 23.516 orang terluka.
Rezim melancarkan perang setelah kelompok perlawanan Gaza melakukan Operasi Badai al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan entitas pendudukan selama bertahun-tahun.
Sejauh ini, Chile dan Kolombia juga telah menarik utusan mereka dari wilayah pendudukan, sementara Bolivia telah memutuskan hubungan diplomatiknya dengan entitas pendudukan.
Pada hari Kamis, majelis rendah parlemen Bahrain mengatakan negara tersebut telah menghentikan hubungan ekonominya dengan rezim Israel karena perang tersebut.
Baca Juga : Menlu Amerika Bertemu Jajaran Petinggi Arab di Yordania
Majelis juga mengkonfirmasi bahwa duta besar Israel untuk kerajaan tersebut telah meninggalkan Bahrain, dan Manama telah memutuskan untuk memulangkan duta besar Bahrain dari wilayah pendudukan.