London, Purna Warta – Beberapa mahasiswa di Inggris telah menjadi “target” karena ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina ketika pemerintah Inggris terus mendukung kekejaman rezim Israel di Gaza.
Baca Juga : Presiden Kuba Dijadwalkan Kunjungi Iran untuk Tingkatkan Kerjasama
Menurut laporan di Middle East Eye yang diterbitkan pada hari Sabtu, sekelompok empat siswa dan tiga alumni di Sekolah Studi Oriental dan Afrika (SOAS) diskors bulan lalu karena diduga “melanggar protokol kesehatan dan keselamatan” dengan mengambil bagian dalam dua pro – Demonstrasi Palestina.
Anggota kelompok tersebut, beberapa di antaranya tergabung dalam komite Masyarakat Palestina SOAS, mengambil bagian dalam dua demonstrasi, satu pada tanggal 29 September saat pesta mahasiswa baru dan satu lagi di luar pintu masuk utama universitas pada tanggal 9 Oktober, tak lama setelah rezim Israel. pasukan mulai menyerang Gaza.
Para mahasiswa yang diskors tersebut diduga bergerak menuju pintu masuk dan berusaha menduduki tangga di salah satu aksi unjuk rasa, menurut laporan internal universitas yang dilihat oleh MEE. Laporan tersebut menambahkan bahwa alarm kebakaran berbunyi tak lama setelah upaya yang gagal tersebut.
Para siswa membantah tuduhan yang dikutip dalam laporan tersebut, dan menuntut agar mereka diizinkan kembali ke kelas mereka.
Baca Juga : Damaskus: Agresi Israel atas Suriah untuk Menutupi Kegagalan di Gaza
“Ini adalah tindakan represi politik yang ditargetkan,” kata Masyarakat Palestina dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, sebelumnya Twitter.
Sementara itu, polisi Inggris bersiaga karena lebih dari 40 protes pro-Palestina diperkirakan akan diadakan di seluruh negeri akhir pekan ini setelah perpanjangan gencatan senjata Israel-Hamas selama tujuh hari berakhir pada hari Jumat.
Pengunjuk rasa pro-Palestina di Inggris menuntut gencatan senjata permanen. Penyelenggara protes mengatakan selama pembunuhan terus berlanjut, mereka juga akan terus melakukan demonstrasi.
Sebelumnya, menurut perkiraan polisi, sekitar 300.000 pengunjuk rasa pro-Palestina menghadiri unjuk rasa di London pada 11 November. Penyelenggara memperkirakan lebih dari 800.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa tersebut.
Baca Juga : Presiden Iran: Bungkamnya Dunia Semakin Menguatkan Rezim Zionis yang Membunuh Anak-anak
Rezim Israel memulai genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober yang menewaskan 15.500 orang sejak saat itu dan mendorong jutaan warga pro-Palestina di seluruh dunia menuntut gencatan senjata di Gaza.