Macron: Prancis Berusaha untuk Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran

Paris, Purna Warta – Prancis ingin kembali ke perjanjian nuklir tahun 2015 dengan Iran dan memiliki informasi yang jelas mengenai aktivitas nuklir Iran, kata Presiden Emmanuel Macron dalam pidatonya di depan diplomat Prancis pada hari Senin, Nour News melaporkan.

Kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) adalah perjanjian yang ditandatangani antara Iran dan kelompok negara 5+1 (AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman) pada Juli 2015.

Kesepakatan itu membatasi kegiatan nuklir Iran dengan syarat semua sanksi ekonomi dan keuangan terkait nuklir yang dikenakan oleh Barat terhadap Republik Islam dicabut. Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Setelah Joe Biden, seorang Demokrat, terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, beberapa putaran perundingan diadakan dalam upaya untuk menghidupkan kembali JCPOA tetapi tidak membuahkan hasil. Putaran perundingan terakhir diadakan pada bulan September 2022. Iran berulang kali menekankan bahwa mereka selalu membuka pintu diplomasi.

Dalam pidatonya, Macron menambahkan bahwa Prancis ingin menjadi “mitra tepercaya” di bidang geopolitik. Ia juga memperingatkan akan adanya “risiko melemahnya” Eropa dan Barat, dan mengatakan bahwa Uni Eropa mungkin perlu mengambil keputusan lebih cepat jika ingin mencapai kemajuan dalam kebijakan intinya di masa depan.

“Tatanan internasional kita sedang ditantang,” kata Macron. “Perang telah kembali terjadi di tanah Eropa, sentimen anti-Prancis tersebar luas, dipicu oleh anti-kolonialisme atau anggapan anti-kolonialisme yang menerapkan standar ganda,” tambah Macron.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *