Kremlin Tolak Tuduhan Inggris Bahwa Rusia Akan Lakukan Uji Coba Nuklir di Perbatasan Ukraina

Kremlin

Moskow, Purna Warta Pada hari Senin, surat kabar The Times melaporkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir di perbatasan Ukraina.

Menurut surat kabar yang berbasis di London, NATO telah memperingatkan anggotanya atas kemungkinan uji coba nuklir oleh Rusia.

Baca Juga : Sistem Manuver Orbital Iran Berhasil Diuji

Surat kabar itu juga mengklaim bahwa kereta api yang dioperasikan oleh divisi nuklir Kementerian Pertahanan Rusia ditujukan ke Ukraina.

Mengomentari laporan Times, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Selasa (4/10) bahwa Rusia tidak ingin berpartisipasi dalam apa yang disebutnya latihan Barat dalam “retorika nuklir”.

“Media Barat, politisi Barat, dan kepala negara terlibat dalam banyak latihan retorika nuklir saat ini,” kata Peskov. “Kami tidak ingin ambil bagian dalam hal ini.”

Sementara itu, harian Italia La Repubblica melaporkan hari Minggu bahwa NATO telah mengirim anggotanya laporan tentang dugaan pergerakan kapal selam nuklir Belgorod Rusia.

Baca Juga : Iran: Gerakan Non Blok Prihatin Tentang Distorsi Agama Oleh Kelompok Teroris

“Sekarang kembali menyelam di laut Arktik dan dikhawatirkan misinya adalah menguji untuk pertama kalinya super-torpedo Poseidon, yang sering disebut sebagai ‘senjata kiamat’,” klaim La Repubblica.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan akan ada tanggapan Inggris terhadap penggunaan apa yang disebutnya senjata nuklir “taktis” oleh Rusia.

Juga, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan pada hari Selasa bahwa ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir harus ditanggapi dengan serius, dan pihaknya menuduh Moskow mencoba memeras negara-negara barat dengan apa yang disebutnya “ancaman tidak bertanggung jawab”.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Ukraina pada tanggal 24 Februari. Pada saat itu, Putin mengatakan salah satu tujuan dari apa yang disebutnya “operasi militer khusus” adalah untuk denazifikasi Ukraina.

Baca Juga : Pertemuan Para Komandan Militer Koalisi Saudi setelah Peringatan Sana’a

Sejak awal konflik Februari antara kedua negara, Amerika Serikat dan sekutu Eropanya telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia dan mengirim banyak senjata canggih ke Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *