Moskow, Purna Warta – Pernyataan Dmitry Peskov yang meminta Turki untuk tenang di Suriah Utara disampaikan menjelang pertemuan puncak Jumat (5/8) antara Presiden Vladimir Putin dan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Turki memiliki kekhawatiran yang sah untuk alasan keamanan, yang tentu saja kami pertimbangkan,” kata Peskov kepada wartawan.
Baca Juga : Sana’a Tekankan Dukungan terhadap Bangsa dan Perlawanan Palestina
Peskov mengatakan sangat penting untuk tidak mengambil “tindakan yang dapat menyebabkan destabilisasi situasi di Suriah.” Juru bicara Rusia mengatakan jika terjadi serangan militer di wilayah tersebut, “integritas teritorial dan politik Suriah” akan berada dalam bahaya.
Dia mengatakan Suriah adalah salah satu masalah dalam agenda KTT, yang akan diadakan pada hari Jumat di Sochi.
Turki selama beberapa bulan mengancam akan meluncurkan operasi militer baru terhadap pejuang Kurdi di Suriah utara. Niat Ankara telah bertemu dengan oposisi dari Tehran dan Moskow.
Di sela-sela pertemuan puncak di Tehran bulan lalu, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menerima Erdogan, dan mengatakan kepadanya bahwa setiap serangan Turki di Suriah akan “merugikan” negara Arab, Turki sendiri dan seluruh wilayah. Pemimpin Iran tersebut mendesak dialog antara Ankara, Damaskus, Moskow dan Tehran.
Baca Juga : Sana’a Tekankan Dukungan terhadap Bangsa dan Perlawanan Palestina
Sebelumnya pada bulan Juli, Erdogan mengatakan rencana Ankara untuk serangan militer baru di timur laut Suriah terhadap anggota YPG akan tetap menjadi agenda sampai masalah keamanan ditangani.
Pada tanggal 23 Mei, pemimpin Turki itu mengisyaratkan operasi lintas batas baru di Suriah Utara dengan tujuan yang dinyatakan untuk menciptakan zona aman selebar 30 kilometer (18,6 mil) di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah. Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut tetapi mengatakan operasi itu akan diluncurkan segera setelah militer, intelijen dan pasukan keamanan menyelesaikan persiapan.
Turki telah mengerahkan pasukan di Suriah yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial negara Arab itu.
Militan yang didukung Ankara dikerahkan ke timur laut Suriah pada Oktober 2019 setelah pasukan militer Turki melancarkan invasi lintas batas yang telah lama terancam dalam upaya yang dinyatakan untuk mendorong pejuang YPG menjauh dari daerah perbatasan.
Ankara memandang YPG sebagai organisasi teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang tumbuh di dalam negeri, yang telah mencari wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak 1984.
Baca Juga : Gerakan Ansarullah Yaman Serukan Dukungan Umat Islam untuk Palestina
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pejabat senior lainnya mengatakan Damaskus akan menanggapi melalui semua cara sah yang tersedia untuk serangan darat Turki yang sedang berlangsung.