Moskow, Purna Warta – Pembicaraan yang sedang berlangsung di Riyadh dapat memberikan kejelasan tentang kemungkinan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Donald Trump, tetapi masih belum ada kesepakatan tentang pertanyaan ini, kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov dalam sebuah pengarahan.
Baca juga: Pemimpin Uni Eropa Konfirmasikan Ukraina Layak Dapatkan Perdamaian melalui Kekuatan
“Masih sedikit yang diketahui tentang masalah ini, mungkin akan menjadi jelas setelah hasil diskusi hari ini, tetapi kita akan mempelajarinya nanti, pada akhir dialog ini,” kata juru bicara Kremlin, TASS melaporkan.
Delegasi Rusia dan AS mengadakan pembicaraan di Riyadh pada 18 Februari, di mana mereka berencana untuk berkonsentrasi pada dimulainya kembali hubungan bilateral, serta persiapan untuk membahas resolusi Ukraina dan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Donald Trump. Rusia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Ajudan Presiden Yury Ushakov, dan CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan utusan khusus untuk Timur Tengah Stephen Witkoff turut serta dalam negosiasi tersebut.
Baca juga: Larangan TikTok Bertujuan untuk Tekan Konten Anti-Israel
Penyelenggaraan kemungkinan pertemuan antara Putin dan Trump menjadi salah satu topik pembicaraan telepon kedua pemimpin yang diadakan pada 12 Februari. Trump telah berulang kali menyatakan bahwa ia ingin bertemu dengan Putin. Ia membicarakan hal itu selama kampanye pemilihan pada musim gugur 2024 dan segera setelah pelantikannya pada 20 Januari 2025. Setelah berbicara dengan presiden Rusia, pemimpin AS tersebut menyebut Riyadh sebagai kemungkinan tempat pertemuan tersebut. Putin dan Trump terakhir kali bertemu langsung pada KTT G20 di Osaka pada Juni 2019.