Gothenburg, Purna Warta – Badan pemerintahan Gothenburg, kota terbesar kedua di Swedia, sedang mempertimbangkan penghentian pembelian barang dari Israel, seperti dilansir surat kabar Swedia Dagens Nyheter.
Baca Juga : Borrell: UE Tidak Akan Akui Taiwan
Sebuah koalisi yang terdiri dari Partai Sosial Demokrat Swedia, Partai Kiri, dan Partai Hijau, yang memegang mayoritas di komite pemerintahan kotamadya, telah menyarankan penghentian semua pengadaan barang yang berasal dari negara bagian yang terlibat dalam pendudukan ilegal di negara bagian lain.
Jonas Attenius, ketua dewan kota di Gothenburg, menekankan dalam siaran persnya, “Israel sedang melakukan pendudukan ilegal di Tepi Barat yang semakin memburuk dengan bayang-bayang pembunuhan luas terhadap warga sipil di Gaza. Uang pajak kami tidak boleh habis. untuk mendukung kekuatan pendudukan secara finansial.”
Sejak 7 Oktober, serangan Israel di Gaza yang terkepung telah mengakibatkan kematian lebih dari 35.000 orang. Selain itu, setidaknya 502 warga Palestina tewas dalam serangan pasukan Israel dan pemukim di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, 154 warga Palestina terbunuh di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2022 setelah Israel melancarkan serangan hampir setiap hari di wilayah tersebut. Sebelum 7 Oktober 2023, sudah terjadi kematian sedikitnya 199 warga Palestina di Tepi Barat.
Baca Juga : Iran Kutuk Serangan Teroris di Afghanistan Tengah
Selama periode ini, Israel mengintensifkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki dengan kedok konflik Gaza, menggunakan kekuatan udara seperti helikopter dan drone untuk menargetkan warga Palestina, termasuk warga sipil tak bersenjata.