Moskow,Purna Warta – Ukraina dan kubu barat pendukungnya tak ingin mengakhiri permusuhan yang ada dengan Rusia, kata Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia. Perdamaian hanya bisa terwujud jika Ukraina menjadi negara netral non-blok bukan anggota NATO dan menerima wilayah teritorial baru. Tanpa hal itu, konflik Ukraina tak akan usai.
Baca Juga : PBB Peringatkan Silicon Valley Bahaya Penggunaan AI
Vladimir Putin 2 tahun lalu melancarkan pergerakan militer terhadap Ukraina dalam rangka melucuti militer Ukraina sekaligus mencabut akar nazi yang masih tersisa disana. Rencana Ukraina bergabung dengan NATO juga merupakan salah satu alasan penyerangan ini. Ekspansi NATO, blok yang dipimpin Amerika ini dianggap sebagai bahaya bagi keamanan nasional Rusia, apalagi jika Ukraina bergabung.
Lavrov menyebutkan bahwa Ukraina menolak semua rencana yang ditawarkan untuk mengakhiri konflik Ukraina ini. “Kami tidak memiliki pilihan lain, operasi khusus militer akan terus berlanjut hingga semua misi dituntaskan.”
Baca Juga : Rudal Nuklir Inggris Gagal Untuk Kedua Kalinya
Putin minggu lalu menyatakan bahwa Rusia tidak seperti negara-negara NATO yang memiliki kepentingan politik. Rusia menganggap bahwa konflik Ukraina ini adalah perkara hidup dan mati. Dalam wawancara dengan Tucker Carlson, Putin menyebutkan bahwa Rusia belum mencapai tujuan mereka membasmi ideologi nazi di Ukraina. Salah satu pejabat Rusia mengklaim bahwa mantan PM Inggris Boris Johnson berperan dalam gagalnya upaya negosiasi damai dengan memanas manasi Ukrain untuk terus berperang.