Ketegangan Meningkat, Turki & Azerbaijan Bahas Provokasi Armenia

Ketegangan Meningkat, Turki & Azerbaijan Bahas Provokasi Armenia

Ankara, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah melakukan berbicara dengan rekan diplomatnya dari Azerbaijan Jeyhun Bayramov melalui telepon terkait ketegangan yang meningkat akibat provokasi Armenia.

Baca Juga : Bentrokan Kembali Pecah Pasca Serangan Armenia di Perbatasan Azerbaijan

Diskusi antara keduanya berfokus pada provokasi Armenia di perbatasan negara Azerbaijan-Armenia, kata Cavusoglu pada Selasa (13/9) di Twitter.

“Armenia harus menghentikan provokasinya dan fokus pada negosiasi damai dan kerja sama dengan Azerbaijan,” kata Cavusoglu.

Pertempuran meletus semalam di sepanjang perbatasan yang bergejolak antara dua negara Kaukasus ini, yang menyebabkan tentara tewas di kedua belah pihak, kata kementerian pertahanan di Baku dan Yerevan.

Eskalasi tersebut menandai gejolak terbaru sejak berakhirnya perang 2020 antara Yerevan dan Baku atas wilayah Karabakh yang disengketakan.

Baca Juga : Konflik Bersenjata antara Tentara Bayaran Saudi dan Emirat

Hubungan Yang Menegang

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan Selasa pagi tentara Armenia melakukan provokasi ekstensif di malam hari di perbatasan ke arah Dashkesan, Kalbajar dan Lachin.

Kementerian mengatakan kelompok sabotase tentara Armenia meletakkan ranjau di darat dan jalan antara posisi tentara Azerbaijan di berbagai arah, menambahkan sebagai akibat dari tindakan yang diambil oleh pasukan Azerbaijan untuk mengatasi situasi tersebut, bentrokan terjadi.

Baca Juga : Ketakutan Amerika Serikat Akan Perubahan Posisi Eropa Karena Krisis Energi

Pekan lalu, Armenia menuduh Azerbaijan membunuh salah satu tentaranya dalam baku tembak di perbatasan.

Pada bulan Agustus, Azerbaijan mengatakan telah kehilangan seorang tentara.

Selama pembicaraan yang dimediasi Uni Eropa di Brussel pada bulan Mei dan April, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan setuju untuk “memajukan diskusi” tentang perjanjian damai di masa depan.

Hubungan antara bekas republik Soviet di Armenia dan Azerbaijan mulai menegang sejak tahun 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Pada tahun 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman dan desa yang diduduki oleh Armenia, dan pertempuran berakhir dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia.

Baca Juga : Utusan Rusia: Tanggapan Iran Bukan Halangan Untuk Kebangkitan Kembali JCPOA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *