Kepala Nuklir Iran: Israel Telah Membahayakan Kredibilitas NPT dan IAEA

Kepala Nuklir Iran: Israel Telah Membahayakan Kredibilitas NPT dan IAEA

Wina, Purna Warta Hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel membual bahwa Iran “harus menghadapi ancaman nuklir yang nyata,” kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengatakan bahwa Teheran berhak menanggapi “arogansi” Israel.

Berbicara pada hari Senin di Sesi Reguler ke-67 Konferensi Umum IAEA di Wina, Mohammad Eslami mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa diamnya komunitas internasional telah membuat rezim Israel lebih percaya diri.

Baca Juga : Miris, Angka Kasus Pemerkosaan di Tempat Kerja Makin Meningkat di Inggris

“Jelas bahwa Republik Islam Iran menganggap pihaknya berhak menanggapi keberanian rezim Zionis,” tambahnya.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-78 pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan “kutukan nuklir Iran” dan mengklaim bahwa Teheran telah menghabiskan “miliar dolar untuk mempersenjatai proksi terornya.”

“Iran harus menghadapi ancaman nuklir yang nyata. Selama saya menjadi perdana menteri Israel, saya akan melakukan segala daya saya untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir,” kata Netanyahu.

Pidato Netanyahu mendapat kecaman dari misi diplomatik Iran ke PBB sebagai “pertunjukan komedi”. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “tuduhan tidak berdasar yang dibuat oleh pejabat Israel tidak lagi membodohi siapa pun.”

Baca Juga : Intelijen Iran Berhasil Cegah 30 Serangan Teroris Serentak di Teheran

Eslami menambahkan bahwa Piagam PBB dan Statuta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah dilanggar oleh ancaman Israel terhadap para ahli nuklir Iran. Sebagai pemrakarsa rencana zona bebas senjata nuklir di Asia Barat, Iran prihatin dengan pengembangan militer nuklir rahasia yang dilakukan rezim Israel, kata kepala nuklir tersebut.

“Sayangnya, rezim Zionis tidak menempatkan program nuklirnya di bawah perjanjian pengamanan, sehingga dianggap sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” katanya, seraya menambahkan bahwa Israel telah membahayakan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) dan perjanjian IAEA. integritas dan kredibilitas.

Dengan 200-400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya dan strategi ambiguitas yang disengaja mengenai persenjataan nuklirnya, Israel adalah satu-satunya pemilik senjata non-konvensional di Asia Barat. Namun, rezim tersebut menolak menandatangani NPT dan mengizinkan inspeksi terhadap situs nuklir militernya.

Baca Juga : Presiden Raisi: Hak-hak Warga Armenia Karabakh Harus Dilindungi

Selain itu, Israel telah melakukan beberapa operasi sabotase fasilitas nuklir dan membunuh setidaknya tujuh ilmuwan nuklir persia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *